GoSumsel – Usai dimekarkan menjadi salah satu Kecamatan di Kota Palembang. Kecamatan Alang Alang Lebar (AAL) menjadi salah satu pintu gerbang investasi cukup favorit bagi investor maupun masyarakat Palembang maupun luar kota Palembang.
Dari informasi yang disampaikan Camat AAL, Sariansyah Ismail atau yang akrab disapa Aan, saat ini ada sekitar 250 hektare untuk perumahan siap bangun dan 30-40 hektare untuk komplek pergudangan.
“Kecamatan AAL saat ini menjadi kawasan favorit bagi pengembang, baik itu perumahan maupun area industri seperti pergudangan. Dan itu setiap tahun terus berkembang,” ungkapnya saat dibincangi RMOL Sumsel.
Aan menerangkan, kondisi geografis ditambah lagi AAL menjadi salah satu pintu gerbang Kota Palembang, menjadi lirikan banyak investor untuk menanamkan modalnya di wilayahnya.
“Palembang ini hampir 60% wilayahnya adalah rawa. Nah.. yang bikin unik di AAL, wilayahnya adalah dataran tinggi, dan menjadi kawasan siap bangun bagi investor yang ingin melakukan pengembangan perumahan,” ungkapnya.
Saat ini hampir semua wilayah Kecamatan AAL memiliki potensi, dan Kelurahan Talang Kelapa menjadi kawasan paling potensial.
Hal itu dapat dilihat dari terus bertambahnya perumahan dan lahan-lahan siap bangun dan tinggal menunggu investor yang akan menanamkan modalnya.
“Saat ini posisi yang masing menunggu untuk perizinan di Kelurahan Talang Kelapa. Seperti yang tadi dikatakan, ada sekitar 250 hektare dan siap untuk digarap,” ujarnya.
Sejak dimekarkan menjadi Kecamatan pemekaran, kawasan AAL terus berkembang dan peningkatan nilai dihampir semua wilayahnya.
Dan itu berpotensi terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Palembang dari sektor pajak dan retribusi, baik itu dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB) maupun Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
“Tahun ini kami ditargetkan untuk capaian PBB sebesar Rp14 miliar dan target tersebut akan bertambah lagi di tahun depan, karena melihat potensi pertumbuhan perumahan di wilayah ini,” ungkapnya.
Untuk memaksimalkan PAD dari sektor pajak, Kecamatan AAL terus melakukan pengawasan terhadap semua perizinan yang masuk.
“Biarpun beberapa perizinan seperti IMB adalah urusan PU, tapi kami akan awasi dan siap berkomunikasi dengan pihak terkait, agar berbagai macam perizinan yang diluar wewenangnya dapat berjalan maksimal,” tandasnya.(gS1)
Komentar