GoSumsel – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) angkat bicara, soal dentuman keras yang menghebohkan masyarakat Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan dan Cianjur Jawa Barat.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan, pihaknya juga mendengar terkait kabar tersebut. Namun dia memastikan sensor BMKG tidak mendeteksi fenomena yang didengar warganet tersebut.
“Saya juga dengar informasi di Cianjur sama Sumatera Selatan. Kalau dari lokasi begitu itu mendengar semua. Pasti sensor kami mencatat semua. Tapi sensor kami nggak mendetek,” kata Rahmat sebagaimana dilansir dari Liputan6.com, Selasa (25/12).
Dia memastikan itu bukanlah gempa. Rahmat menyebut, penyebaran kabar yang meresahkan acap beredar setelah bencana terjadi.
“Ini biasa begini, selalu dan selalu. Kalau ada bencana begini, ada hoaks. Orang mau menghubungkan supaya viral, menimbulkan panik, orang yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan situasi supaya panik nanti penjarahan,” jelas dia.
Dia meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan berita yang belum pasti validitasnya. Segala informasi hendaknya dapat dikonfirmasi terlebih dulu kepada pihak terkait.
Untuk itu, ia memastikan, kabar yang beredar di warganet adalah tidak benar.
“Sepanjang ada berita ke kami, itu kami klarifikasi hoaks. Secara resmi disampaikan ke BMKG, itu hoaks,” tegas dia.(*)