Woow.. Dibanding Daerah Lain, Pengidap HIV/AIDS Paling Banyak di Palembang

Data Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel yang disampaikan oleh PKBI

GoSumsel – Keluarga Berencana Indonesia (PKBI),  Peringati hari AIDS sedunia dengan tema, Saya Berani Saya Sehat, di simpang lima lampu merah DPRD Sumsel, Sabtu (1/12)

Menurut data statistik Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ungkap Ketua PKBI Nindi Nupita,  situasi Human Inmunodeficiency Virus / Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV / AIDS) di Sumsel dari Juni 1995 sampai juni 2018, diangka 1436 untuk pengidap HIV dengan, 17 orang Meninggal dan  AIDS diangka 1518 pengidap dengan 153 meninggal.

“Untuk Sumsel , pada Januari sampai Juni 2018, pengidap HIV sebanyak 53 orang dan Pengidap AIDS 81 penderita dengan yang telah meninggal sebanyak 3 penderita,”tuturnya

Dijelaskannya, Kota Palembang yang terbanyak berdasarkan urutan kabuaten/kota di Sumsel yang terpapar HIV, dari tahun 1995 sampai Juni 2018 sebanyak 992 pengidap, dengan data untuk tahun ini dari Januari sampai Juni 2018 sebanyak 26 orang yang mengidap.

“Penderita di Sumsel di Dominasi oleh laki – laki sebanyak 38 orang dan perempuan sebanyak 15 orang, dengan usia rentan 20 sampai 49 Tahun, kebanyakan melalui hubungan seksual,”jelasnya

Menurut data itu juga dikatakannya, kebanyakan perempuan yang paling banyak terserang HIV adalah dari kalangan IBu Rumah Tangga ( IRT) sebanyak 7 orang

Untuk Kasus AIDS nya menurut Data Dinkes Ini, kata Nindi, Sumsel dari tahun 1995 sampai Juni 2018, Palembang yang menderita AIDS sebanyak 1040 orang.

“Untuk di tahun ini sampai Juni 2018, sebanyak 81 Penderita dengan pembagian 22 perempuan dan 59 laki-laki, dengan komulatif umur 20 sampai 49,”jelasnya.

Kegiatan peringatan ini, lanjut Nindi dilakukan di beberapa titik yang hari ini di titik Simpang Lima DPR dengan sasaran masyarakat umum, pemerintah, termasuk tokoh-tokoh masyarakat, yang ada di kota Palembang dan rutin dilakukan Oleh PKBI setiap tanggal 1 Desember.

“Himbauan kami, kepada masyarakat bahwa, jangan menstigma dan mendiskriminasi orang – orang yang terkena HIV,”tandasnya.(gS3)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *