GoSumsel – Dalam kegiatan coffee morning bersama awak media di Media Centre Pemkab OKU Timur, Jumat pagi (5/1). Bupati OKU Timur HM Kholid Mawardi didampingi Sekda Jumadi, menceritakan awal kepemimpinannya.
“Tahun 2016 merupakan masa sulit. Karena kami tidak ikut menyusun anggaran karena sudah disusun okeh Pjs bupati. Ada kelebihan sertifikasi guru Rp62 miliar dan harus dikembalikan dan itu menjadi kewajiban daerah, sehingga OKU Timur harus mengurangi beberapa kegiatan dan memangkas DAU,”ujarnya
Pada 2016 juga diungkapkannya, menjadi ujian terberat untuk WTP, karena temuan BPK sangat besar. Namun berkat kegigihan, WTP tetap diraih OKU Timur, meskipun saat itu anggaran tidak sehat. Dampaknya pembangunan di Bumi Sebiduk Sehaluan stagnan dan tidak ada kejutan.
“2017, anggaran sudah sehat sehingga kembali meraih WTP keenam. Saat itu saya katakan bagaimana caranya DAU harus naik jika selama ini hanya sekitar Rp130 miliar hingga Rp150 miliar,”jelasnya
Dalam meningkatkan DAU diungkapkannya, dengan salah satunya menjalin kerjasama dengan BPS, melakukan survey lokal dan hasil dijadikan landasan menentukan DAU. Dari Rp700 miliar lebih pada 2017.
“Alhamdulilah DAU mengalami kenaikan menjadi Rp 800 miliar lebih. Insentif daerah dari Rp8 miliar naik menjadi Rp32 miliar. Ada peluang dana bagi hasil SDA OKU Timur dapat bagian Rp93 miliar untuk 2019,”tuturnya.
Diakuinya, dana saat itu belum sehat sehingga membuat pelaksanaan pembangunan infrastruktur, sehingga banyak yang menilai pembangunan di kabupaten yang lebih dikenal sebagai daerah lumbung pangan ini gagal.
“Saya akui jika ada yang menilai pembangunan infrastruktur pada tahun pertama gagal namun 2019 infrastruktur akan kita tingkatkan,”tandasnya.(gS/Ot)