GoSumsel – Gubernur Sumatera Selatan, secara langsung membuka kompetisi liga Sumsel Super League (SSL) U-14 dan U-16 season 2019, memperebutkan piala Gubernur Sumsel H Herman Deru yang digelar di Stadion Bumi Sriwijaya, Minggu (20/1).
“Saya harap moment inipun diharapkan menjadi pertanda positif bagi pertumbuhan olahraga sepakbola di Sumsel,”ucap Gubernur Sumsel Herman Deru kepada awak media, usai melakukan Kick Off bersama anak-anak SSB di lapangan hijau.
” Luar biasa, saya dan semua senang bahwa ternyata SSL ini menjadi magnet berkumpulnya seluruh insan persepakbolaan baik senior, suporter, ibu-ibu dan orang tua semua ikut. Mudah-mudahan ini menjadi pertanda baik bagi pertumbuhan persepakbolaan sumsel baik yang amatir maupun yang profesional,” jelas Herman Deru.
Untuk SSL ini lanjut Herman Deru, orientasi yang diharapkan adalah prestasi. Selanjutnya kompetsisi yang memperebutkan piala gubernur ini akan dilakukan pengembangan ke desa-desa. Dimana di desa itu nanti putarannya akan digelar kabupaten dan kota. ” Paling penting ini bisa memanfaatkan kembali Stadion Bumi Sriwijaya. Saya sekalian nostalgia disini, karena 20 tahun yang lalu saya yang bangun stadion ini,” paparnya.
Disinggung mengenai usulan pendirian Akademi Sepakbola dari CEO SSL Hendri Zainuddin Mantan Bupati OKU Timur itu mengaku sangat merespon. Terlebih fasilitas yang ada sudah sangat mendukung. Tinggal lagi dibahas bagaimana akademi tersebut bisa dikerjasamakan dengan pihak-pihak terkait.
“Pada moment ini saya juga ajak semua pihak khususnya BUMN yang berkarya di Sumsel ayo bantu. Karena ini tidak ada orientasi profit tapi untuk kebaikan anak muda kita,” himbaunya.
Dalam kesempatan itu Deru juga mewanti-wanti jangan ada permainan skor dalam liga ini. Jika nanti dalam perjalanannya ditemukan ada permainan dengan tegas ia akan memberikan sanksi yang sangat berat.
“Saya yakinkan disini tidak ada permainan skor. kalau ada suap menyuap sanksinya sangat berat. Kompetisinya akan saya bubarkan,” tegasnya.
Peringatan Herman Deru itu beralasan karena dari kompetisi SSL inilah diharapkan Sumsel bisa melahirkan bintang-bintang sepakbola yang mendunia. Karena itu ia mengajak semua pihak mengawal kompetisi ini menjadi kompetisi yang profesional dengan diawasi dan dikritisi.
” Ini untuk kebaikan sepakbola Sumsel dan menjadi jalan bagi mimpi anak-anak untuk bermain di SFC. Setelah ini kita akan gerakkan dan besarkan sepakbola ini sampai ke desa-desa,” jelasnya.
Bukan hanya menyalurkam mimpi, kompetisi ini juga diharapkannya dapat menekan tingkat kenakalam remaja dan menjauhkan mereka dari penggunaan narkoba.
Sementara itu CEO SSL Hendri Zainuddin mengatakan kompetisi ini sudah digelar empat kali. Untuk season ini tercatat ada 90 tim sekolah sepakbola (SSB) dari kabupaten dan kota se Sumsel yang ikut ambil bagian.
Kompetisi ini akan berlangsung satu tahun penuh. Tak hanya SSL, untuk melahirkan banyak bibit unggul di sektor olahraga ini Hendri berencana menggelar kompetisi antar SMA se Sumsel yang jumlahnya mencapai 430 sekolah.
“Makanya dalam kesempatan ini saya mohon pak Gubernur mau mendirikan Akademi Sepakbola. Akademi ini akan diisi anak-anak terbaik dari kompetisi ini. Kalau ini berhasil saya yakin wong Sumsel akan lahir menjadi bintang sepakbola,”tandasnya.(gS2)