Paparkan Hasil Pembangun, Pemkot Palembang Optimis Raih Penghargaan

Kepala Bappeda Litbang Kota Palembang Harrey Hadi

GoSumsel – Pemerintah Kota Palembang merasa optimis dapat meraih “Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD)” dari Kementerian PPN/Bappenas. Betapa tidak, pada penilaian tahap IV tingkat kabupaten/kota presentasi dan wawancara PPD 2019, Kota Palembang telah masuk pada peringkat 16 besar dan menuju peringkat lima besar untuk meraih penghargaan.

PPD ini merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan Kementerian PPN/Bappenas Republik Indonesia untuk memberikan penghargaan terhadap daerah yang berkomitmen membangun daerahnya dan memotivasi daerah lainnya yang belum mendapat penghargaan untuk membangun daerahnya.

Dalam paparan Pemkot Palembang pada penilaian tahap IV tingkat kabupaten/kota presentasi dan wawancara PPD 2019 ini dilangsungkan di gedung Kementerian PPN/Bappenas Jakarta ini dipimpin oleh Kepala Bappeda Litbang Kota Palembang Harrey Hadi didampingi instansi terkait dihadapan tim penilai.

Harrey menerangkan, ada beberapa poin yang disampaikan pada pemaparan kali ini seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, Indeks Pertumbuhan Masyarakat (IPM), tingkat tunakarya, tingkat kemiskinan, keamanan, transparansi akuntabilitas serta capaian pembangunan daerah.

“Palembang mempunyai beberapa program yang hanya ada satu-satunya di Indonesia seperti ubuh Berjamaah, Gotong Royong dan LRT,” katanya usai pemaparan.

Dengan beberapa program yang hanya ada di Kota Palembang ini pihaknya yakin Pemkot Palembang mampu menjadi salah satu daerah yang akan menerima penghargaan tersebut.

“Kita harus optimis dengan kinerja kita selama ini,” tukasnya.

Selain itu, Pemkot Palembang mempunyai beberapa aplikasinlainnya untuk meningkatkan kinerja serta pelayanan terhadap publik seperti aplikasi “Si ABU” yang diperuntukkan untuk ASN dan non PNSD di Kota Palembang agar giat melaksanakan subuh berjamaah.

Kemudian ada aplikasi “Hallo Palembang” yang didalamnya terdapat banyak pelayanan publik yang terintegrasi dalam satu pintu. Dan terakhir ada Sistem Informasi Data Kemiskinan (SIDAK) yang memantau kantung-kantung kemiskinan ditiap kelurahan agar bantuan yang datang tepat sasaran. (riil/gS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *