GoSumsel – Fitrianti Agustinda, selaku Wakil Walikota Palembang, mengajak kepada semua camat yang ada di kota Palembang untuk berinovasi dalam pengelolanan sampah dengan metode instalasi pengolahan bank sampah pada Reuse, Reduce dan Recyle (3R) yang ada di Kalidoni dan Sematang Borang. Melalui edukasi yang diterapkan dua Kecamatan tersebut, Wakil Walikota Fitrianti agustinda mengatakan jika sampah yang ada seluruh di kecamatan ini ternyata bisa menghasilkan uang tentunya dengan pengelolaan dan penataanya yang benar.
“Setiap harinya sampah yang masuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) 2 karyajaya 1200-1300 ton perharinya, jika semua itu menumpuk dan tidak bisa dikelolah maka akan menumpuk seperti TPA Sukawinatan. Nah jika ada sistem pengolahan sampah yang ada di bank sampah kecamatan Kalidoni ini maka akan mengurangi volume yang ada di TPA tersebut karena sudah dikelolah,”jelasnya selasa (23/4) saat meninjau lokasi bank sampah di kalidoni.
Selain itu juga Fitri merasa bangga sekali atas kerja keras dan inovasi dari teman-teman Kalidoni yang sudah menghasilkan prodak hasil dari pengelolaan sampah. Seperti halnya sampah yang berasal dari kantong kresek plastik ternyata bisa menghasilkan minyak berjenis
solar dan premium hingga minyak tanah yang bisa digunakan sebagai keperluan di lokasi bank sampah ini sendiri setidaknya untuk bahan bakar mesin itu sendiri.
“Tadi saya juga melihat secara langsung proses pencacahan sampah organik dan non organik. Untuk organik bisa menghasilkan pupuk kompos yang dipergunakan sebagai pengolahan bibit tanaman yang bisa dijual, dari hasil tersebut satu bulan menghasilkan pendapatan 10 juta perbulan dari hasil pengelolaan pupuk dan tanaman,”terangnya.
Ditempat yang sama, camat Kalidoni Arie Wijaya menambahkan jika perharinya kita bisa menampung dan mengerjakan sampah tersebut satu kontener karena kita mengalami kesulitan dalam memilah sampah tersebut. Belum lagi kami menerima sampah langsung dari masyarakat setempat yang datang serta dari motor bak sampah.
“Ini baru tahapan edukasi belum sampai pada tahap produksi besar-besaran, namu kedepan kita harapakan bisa meningkatkan semua itu. Kita juga menghasil minyak dari sampah plastik kresek, untuk sementara bisa menghasilka 10 lite saja karena kapasitas mesin yang belum memadai,”tambahnya.
Selain itu juga kita juga menghasilakan pupuk yang terbuat cair dari sampah organik yang basah dan pengolahan pakan ternak ikan yang berasal dari ulat.
“Untuk ulatnya sendiri kita kembang biakan karena kita lihat tadi ada sampah sisa-sisa sayur mentah yang kita gunakan sebagai bahan makannya. Saya berharap tentunya dengan adanya usaha dan upaya seperti ini bisa menjadika trobosan baru bagi Pemkot sendiri khususnya mengelolah sampah sesuai jenisnya sehingga bisa bermanfaat kedepannya.(gS1)