GoSumsel – Dalam intrograsi Pomdam Sriwijaya, Prada Deri Pramana, mengungkapkan melakukan pembunuhan disertai dengan mutilasi Fera Oktaria (20), karena diminta untuk menikah.
“Terjadi kecekcokan antara Deri dan Fera di Hotel Sahabat itu, Fera minta dinikahi karena mereka udah lama punya hubungan kekasih dari sejak SMA,”ujar Kapendam ll Sriwijaya, Kolonel Inf Djohan Darmawan saat rilis di Pomdam Sriwijaya, Jumat (14/6).
Karena dirinya (Prada DP) ungkap Kapendam, yang masih baru lulus TNI dan juga terikat dinas menolak dan panik. Dalam kondisi panik karena cekcok, Prada Deri menyekap Fera didalam kamar hotel.
“Dia (Prada Deri) kalut dan tidak siap,karena masih terikat ikatan dinas. Sehingga ya tejadi cekcok dan tanggal 8 Mei dini hari Deri mebekap Fera karena minta dinikahi. Prosesnya ya singkat, setelah dibekap Fera meninggal,”jelas Djohan.
Setelah tahu Fera meninggal, Prada Deri selanjutnya mencari alat untuk menghilangkan jejak pembunuhan. Prada Deri berusaha memutilasi tubuh Fera dan memasukkan ke dalam 2 koper untuk dibuang. Namun rencana itu gagal.
“Ditemukan gergaji, dia berupaya untuk melakukan mutilasi. Semua cara telah dilakukan sampai akhirnya dia ini pergi meninggalkan hotel ke arah Lampung,” katanya.
Sejak mayat Fera ditemukan dan sudah membusuk, Deri yang saat itu masuk ke bersama Fera jadi buronan. Dia ternyata juga kabur dari tempatya dinas di Pusat Pelatihan Tempur (Puslatpur) Baturaja.
Pada Kamis 13 Juni kemarin, Prada Deri ditangkap Denintel Pomdam II Sriwijaya di Padepokan A Monghyang, Serang, Banten.(gS3)