GoSumsel – Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru secara resmi membuka Festival Danau Ranau XXII Tahun 2019 yang besisikan pagelaran seni dan budaya. Dipusatkan di Dermaga Banding Agung Kecamatan Banding Agung Kabupaten OKU Selatan, Rabu (3/7).
Gubernur dan Ketua TP PKK Sumsel Hj. Febrita Lustia disambut Bupati OKU Selatan Popo Ali Martopo dan Wakil Bupati Solihin Abuasir beserta Ketua Ketua TP PKK OKU Selatan Isyana Loneta Sari dan unsur Forkompinda OKU Selatan.
Dengan mengenakan busana adat Bumi Serasan Seandanan Gubernur dan Ketua TP PKK Provinsi, diarak menuju lokasi acara disambut dengan atraksi adat dari 19 Kecamatan di daerah setempat diantaranya tarian Serasan Seandanan dibawah asuhan Ketua TP PKK OKU Selatan Isyana Loneta Sari.
Gubernur Sumsel H. Herman Deru dalam arahannya mengakui keindahan Danau Ranau yang luar biasa yang merupakan anugerah yang diberikan ALLAH SWT.
Karena itu dirinya atas nama pribadi dan Pemprov. Sumsel mengucapkan terima kasih atas upaya yang telah dilakukan warga OKU Selatan yang telah mempertahankan tradisi budaya melaui Festival Danau Ranau.
“Terima kasih pada masyarakat OKU Selatan yang telah menerima para tamu dengan ramah. Kehadiran saya sebagai Gubernur di OKU Selatan ini juga merupakan bukti keterbukaan bagi kalangan warga dan usur pemerintahannya,” tegas Gubernur.
Herman Deru juga menegaskan, keinginan warga OKU Selatan yang berharap destinasi pariwisata Danau Ranau maju, banyak pelancong yang datang baik dari dalam dan luar daerah. Karena itu dia meminta agar semua budaya yang ada dapat ditampilkan dalam semua ajang seni budaya di samping itu masalah keamanan juga harus menjadi prioritas utama bagi para pengunjung.
“Kabupaten OKU Selatan merupakan salah satu daerah yang konsisten dalam menjaga dan melestariskan kearifan lokal di tengah-tengah derasnya gempuran budaya modern,” imbuh Herman Deru.
Bukan hannya kearifan lokal lanjut Herman Deru, kelestarian alam Danau Ranau yang tetap terjaga dengan baik begitu juga dengan PH dan debit air danau. Karena itu dia mewanti-mewanti agar investor yang masuk ke OKU Selatan tetap memperhatikan kondisi alam yang ada agar tetap lestari sebagai warisan bagi generasi mendatang.
“Air Danau Ranau ini bukan saja dinikmati oleh warga Lampung Barat dan OKU Selatan saja. Namun air Danau Ranau juga telah memberikan kesejahteraan bagi Kabupaten tetangga dengan ribuan hektar sawah yang terairi.
Sehingga kian mengokohkan Sumsel sebagai lubung pangan. Untuk itu kami ucapkan terimakasih,” imbuh Gubernur.
Dia berharap Festival Danau Ranau kedepan dapat dijadikan agenda nasional. Untuk itu dia mengintruksikan Dinas Pariwisata Provinsi Sumsel untuk berkoordinasi dengan Kementerian terkait.
“Pulang dari sini, Saya intruksikan pada Dinas Pariwisata untuk melakukan koordinasi dengan kementerian terkait. Agar festival ini dapat menjadi agenda nasional. Karena itu kesiapan masyarakat sangat dibutuhkan. Begitu juga dengan Pemerintah daerah saya minta segera kaji terkait dengan tata ruang wilayah dikawasan Danau Ranau,” harap Gubernur.
Bukan hannya itu dikesempatan ini gubernur juga menegaskan, Pemprov. Sumsel memberikan perhatian yang besar pada Kab.OKU Selatan dimana jalan penghubung Muaradua-Ranau sudah diperbaiki. Ditambah lagi dengan Gubernur memberikan bantuan keuangan bersifat khusus bersumber dari APBD Provinsi Sumsel Tahun 2019 sebesar Rp 29 Miliar.
“Infrastruktur Sumsel secara bertahap akan kita perbaiki sehingga pada tahun 2020 tidak ada lagi keluhan masyarakat atas buruknya infrastruktur jalan di Sumsel. Hari ini Saya membawa olah-olah untuk warga OKU Selatan berupa uang Rp 29 miliar yang dapat digunakan untuk membangun di daerah ini. Kedepan akan saya tambah lagi. Sebagai wujud perhatian,” tendas Gubernur.
Bupati OKU Selatan Popo Ali Martopo dalam laporannya menyebutkan, peserta Festival Danau Ranau kali ini melibatkan peserta dari 19 Kecamatan dalam Kabupaten OKU Selatan dan para perwakilan Kabupaten/kota di Sumsel dan Kabupaten tetangga lainnya di Provinsi Sumsel yang digelar mulai 3 hingga 7 Juli 2019.
“Danau Ranau merupakan yang terbesar ke dua di Pulau Sumatera dengan luas 125, 9 Km persegi dengan kedalan 229 meter yang wilayahnya masuk dalam dua Provinsi yakni Kabupaten Lampung Barat dan OKU Selatan. Danau ini timbul akibat letusan gunung pada ribuan tahun silam,” ucap Popo kilas balik terkait dengan terbentuknya Danau Ranau.
Popo menyebutkan kegiatan ini dalam rangka menggali budaya dan kearifan lokal yang mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan Pemprov. Sumsel sehingga festival yang sama dimasa datang menjadi event nasional salah satu magnetnya bagi parawisatawan untuk datang ke Danau Ranau adalah dalam bentuk pagelaran seni dan expo pameran produk unggulan.
“Terimakasih pada Dinas Pariwisata Provinsi atas dukungan pihak terkait lainnya. Untuk pak gubernur H. Herman Deru kami ucapkan terimakasih Jalan provinsi penghubung Muaradua
-Ranau sudah diperbaiki dan telah terintegrasi,” ucap Popo sembari mengajak masyarakat OKUS untuk menjaga aset wisata danau ranau.
Dilain pihak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI diwakili Direktur Kepercayaan Kepada Tuhan yang Maha Esa dan Tradisi Dra Christyanti Aritani menegaskan, saat ini telah ada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 terkait dengan melindungi, memanfaatkan dan mengembangkan Kebudayaan di Indonesia.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI telah merancang program Indonesiaana dalam mendukung kemampuan kebudayaan yang maju dan berjejaring.
“Festival budaya memiliki potensi mengangkat budaya daerah dan ketersinambungan kebudayaan yang simbang antara kelestarian dan kemajuan. Festival Danau Ranau ini kita harapkan dapat berjalan lancar dan meriah,” tandasnya.(gS/Kus)