Teknologi Mososa Berbasis Limbah Diharapkan Mampu Tambah Income Warga

Bupati Muba, melihat proses pengolahan limbah

GoSumsel – Teknologi Mososa adalah teknologi berbasis limbah (solid sawit/limbah decanter) sebagai bahan dasar pembuatan pakan ternak & pupuk organik menjadi murah (60% dibawah harga standar) kualitas SNI.

Hal itu disampaikan Hary Agus Wibowo pemilik hak paten Teknologi Mososa disela Kunjungan Bupati Musi Banyuasin (Muba) pada Gebyar Pajak Daerah 2019 di Desa Tanjung Agung Barat Kecamatan Lais, Sabtu (27/7).

Hary mengatakan, formulasi komplet​ (complet feed) yang dipergunakan yakni bekicot/keong/cacing, magot bsf dan semua jenis vegetasi dialam seperti daun pisang, enceng gondok, rumput- rumputan/alang-alang, daun karet/sawit dan lain lain.

“Bahan ini diperoleh dengan membeli di masyarakat.​ Diperkirakan perhektar masyarakat dapat untung minimal 4 – 6 juta perbulan. Dengan demikian, semua harga ternak/ikan akan turun tetapi peternak tidak dirugikan. Demplot percontohan ada di belakang Makam Pahlawan Kelurahan Kayuara Kecamatan Sekayu,” jelas Hary.

Lebih lanjut menurut Hary, pihaknya akan mengadakan Expo yang rencananya akan dilaksanakan dengan memamerkan diantaranya, pembuatan pakan ternak ayam, pakan ikan lele, ikan patin dan lain lain, pakan kambing dan sapi, pembuatan pupuk, obat tradisional ternak, teknologi modern berternak serta budi daya keong,

Sementara, materi Expo nantinya akan mengupas tentang pengentasan kemiskinan dengan memamerkan Teknologi Mososa berbasis Iimbah Solid Sawit. Penampilan pakan ternak dengan harga Rp 3.500 hingga Rp 5.000, sementara harga dipasaran Rp 8.000 hingga Rp. 10.000.

“Bahan baku semua ada di Muba seperti keong sawah, siput darat, rumput/semak blukar, daun pisang, daun karet, daun hidrilla, cebok pisang, daun sawit, enceng gondok, cacing, belatung lalat BSF, dan lain lain,” imbuhnya.

Kedepan, dengan ikutnya warga masyarakat menjalankan usaha ini menjadi lapangan kerja baru dan salah satu upaya untuk mendukung Pemerintah Kabupaten Muba yang saat ini gencar mengentaskan kemiskinan dan yang paling utama adalah meningkatkan pendapatan atau penghasilan, masyarakat. Dengan ikut berperan aktif juga melihat peluang yang ada jelasnya lagi.

“Kami berharap Kalau seluruh perusahaan di Muba khususnya di ring 1 wilayah kerjanya kiranya menberikan dorongan serta bantuan sehingga kedepanya bersama Pemerintah Daerah untuk membuat pabrik pakan ternak, mudah mudahan pabrik tersebut akan berdiri. Pembuatan pabrik sendiri berkisar 500 milyar,” tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Muba H Dodi Reza Alex Noerdin mengatakan, Kecamatan Lais menjadi perhatian khusus karena angka kemiskinan paling tinggi di Kabupaten Muba. Oleh karena itu tidak bisa membiarkan demikian, maka dari itu diharapkan masyarakat dapat berkembang sendiri dibawah bimbingan dan bantuan Pemkab Muba.

“Disini dapat dilihat ada beberapa potensi yang dapat mengentaskan kemiskinan, inovasi berupa prototype project yaitu bagaimana kita memanfaatkan sumber daya lokal berupa bekicot dan keong menjadi pakan ternak untuk ikan dan kambing. Tentu ini produk yang bisa membawa ekonomi masyarakat di Kecamatan Lais jadi meningkat, “ucap Dodi.

Kemudian ada pohon sawit yang sudah tumbang bisa diolah dengan teknologi tepat guna terkini menjadi nira untuk dijadikan gula merah, dan kita tahu proyek peremajaan sawit di Muba menghasilkan puluhan ribu batang kelapa sawit yang dibiarkan membusuk, ataupun menjadi sarang kumbang tapi ternyata bisa dimanfaatkan dengan teknologi tepat guna yang sangat simple bisa menjadi gula merah, sehingga nanti bisa meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Ini nanti akan menjadi program yang kita bahas tindak lanjuti bersama sehingga semua potensi desa-desa miskin yang ada di Muba bisa memanfaatkan sumber daya alam nya. Tentu banyak, baik sumber protein yang ada di sungai dan disawah bisa dikelola sehingga memiliki nilai jual yang tinggi seperti pakan ternak dan gula merah tadi, “ujarnya.

“Kita akan berikan anggaran khusus bantuan inovasi pengelolaan sumber daya lokal ini karena sebuah projek teknologi tepat guna yang pasti memberikan manfaat langsung ke masyarakat,”pungkas Dodi.

Sementara itu, Camat Lais Drs Deni Sukmana mengatakan sangat mendukung karena konsep peningkatan pendapatan perkapita untuk membangkitkan semangat ekonomi masyarakat disekitarnya.

“Untuk memaksimalkan potensi didesa dengan konsep sederhana, tinggal bagaimana kita menciptakan sumber pendapatan dari sekitar kita,”ujarnya

Sementara, untuk pabrik pakan sudah ada dipetaling tapi pakan ikan, oleh karena itu bila perlu pabrik pakan ikan tersebut diubah menjadi pabrik pakan ternak, dan saya akan kordinasikan dengan seluruh perusahan yang ada di wilayah kerjanya sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik kedepanya harap Deni Sukmana.(gS/ba)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *