GoSumsel – Mendapat kabar, adanya pemotongan gaji guru horor, yang dilakukan oleh Kepala Sekolah, maka Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda tidak segan – segan mengganti jabatan Kepala Sekolah.
Ibu dua anak ini menjelaskan bahwa, dirinya mendapat kabar, guru honor di salah satu SD di Plaju mengeluhkan gajinya dipotong oleh pihak sekolah.
“Inspektorat dan Dinas Pendidikan (Disdik) akan melakukan audit, Jika ditemukan memang benar memotong gaji honorer maka siap-siap saja jika jabatannya kepala sekolah akan kita gantikan dengan yang lain, ini sanksi kedisiplinan dari pemkot kota palembang,”katanya saat melakukan kunjungan di SDN 226 Palembang, Rabu (28/8).
Dijelaskannya, pemotongan atau pengalihan gaji honor untuk keperluan sekolah tidak akan terjadi jika pengelolaan anggaran gaji dari Bantuan Operasional Daerah (Bosda) dan Bantuan Operasional Nasional (Bosnas) dikelola dengan baik.
“Sesuai dengan edaran sekitar di tahun 2016 atau 2018 disepakati bahwa tidak ada lagi penerimaan guru honor karena ini berkaitan dengan penggajian. Maka jangan sampai ada penerimaan guru honor tanpa sepengetahuan pemkot,” ujarnya.
Ia menambahkan untuk itu pigaknnya kedepannya juga akan diupayakan pemkot akan menaikan gaji honor guru ini sesuai dengan UMR Palembang, Sebab meskipun gaji honorer sudah ada yang Rp3 juta perbulan, masih ada juga yang digaji Rp700 ribu perbulan.
“Himbau kepada kepala sekolah jika ada kesulitan penempatan guru jangan sampai melakukan pengangkatan honorer karena ini berkaitan dengan pembayaran gajinya. Kita akan upayakan penggeseran guru honor dari yang sudah banyak ke sekolah yang gurunya sedikit,”singkatnya.(gS/Dy)