GoSumsel – Keberadaan dan jumlah Kendaraan Dinas (Randis) Sekretariat DPRD OKU simpang siur, hal ini disoroti oleh Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) dengan meminta Bupati memerintahkan Sekretaris DPRD OKU untuk mengumpulkan dan menginventarisir kendaraan-kendaraan dinas yang dimiliki DPRD OKU saat ini, supaya keberadan dan jumlah aset bergerak berupa kendaraan-kendaran dinas yang dimilik Sekretariat DPRD Ogan Komering Ulu (OKU) jelas.
“Karena kami duga keras kendaraan tersebut tidak lagi dikuasai DPRD,” ucap juru bicara F-PAN, Ledi Patra, dalam rapat Paripurna pandangan umum fraksi-fraksi dengan agenda rangka membahas dan meneliti nota keuangan RAPBD Perubahan tahun anggaran 2019, Senin (23/9).
Fraksi Pan meminta kiranya Satpol PP dapat segera menarik kendaraan-kendaraan dinas tersebut bersama pihak Sekretariat.
Sementara itu, Kabag Umum DPRD OKU, Pahmi Alian, menyebutkan, bahwa kendaraan-kendaraan dinas DPRD OKU sudah diserah terimakan ke Pemerintah Kabupaten melalui Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) OKU. Hal ini sehubungan dengan aturan yang ada, bahwa anggota DPRD tidak boleh memakai kendaraan dinas kecuali unsur pimpinan. Karena hal itu sudah diganti dengan uang transportasi.
Hanya saja, Pahmi mengaku kurang tahu persis berapa jumlah unit kendaraan dinas yang sudah diserahterimakan ke Pemkab OKU itu. Ia hanya tahu beberapa unit saja, terkhusus yang masih dipakai pihak Kesekretariatan.
Diantaranya, 3 unit Toyota Fortuner yang dipakai unsur pimpinan. 1 unit Nissan X Trail yang dipakai Sekwan. 3 unit Toyota Rush dipakai tiga Kabag. 1 unit Rush lagi dipakai bendahara. 1 unit Nissan Grand Livina dipakai Kasubag.
Untuk kendaraan yang di pool-kan, diantaranya; 1 unit Nissan X Trail. 1 unit Toyota Hilux. 1 unit Toyota Hi Ace.
“Sedangkan 2 unit Pajero lama, sedang dalam proses penarikan dari unsur pimpinan. Selain itu habis. Eh satu lagi, Nissan X-Trail punya eks ketua. Berhubung dak ada tempat disini, jadi itu (X-Trail) saya taroh di rumah. Selain itu tidak ada lagi,” ungkapnya.
Saat ditanya soal 1 unit kendaraan dinas Ford yang dipakai pimpinan terdahulu, Soal ini, Pahmi mengaku tidak tahu. “Itu tidak ada lagi begitu saya masuk kesini. Tidak masuk inventaris saya. Intinya dulu semenjak turun tunjangan, kendaraan dinas sudah dikembalikan semua,” tegasnya.
Yang pasti, lanjut Pahmi, pihaknya akan mengusahakan menarik aset yang tidak jelas kemana rimbanya. “Apalagi ini menjelang akhir tahun. Anak buah saya yang bagian aset sudah menginventarisir,” tandasnya.(Syah).