GoSumsel – Danrem 044/Gapo Kolonel Arh Sonny Septiono serta didampingi Danlanud SMH Palembang Kolonel Pnb Heri Sutrisno,S.IP.,M.Si selaku Dansubsatgasud Prov.Sumsel, Kalaksa BPBD H.Iriansyah, dan Kepala Biro Operasi Polda Sumsel AKBP Edi Herpaus, menggelar tapat koordinasi dan evaluasi pengendalian kebakaran hutan Kebun dan lahan.
Dalam rapat tersebut, Danrem 044/Gapo menyampaikan ucapan terima kasih kepada personil TNI, Polri serta semua dinas terkait yang sudah bekerja dengan maksimal.
“Semakin hari kita lihat semakin banyak hotspot dan asap sudah masuk ke kota, ini tantangan bagi kita semuanya,kita harus evaluasi masing-masing bagian apa yang harus kita kerjakan lagi supaya bisa meminimalisir semuanya ini,”jelasnya seusai rapat, Kamis (12/9).
“Kita berupaya supaya bisa mengurangi hotspot serta asap dengan semua kekuatan peralatan yang ada, termasuk potensi wilayah dari perusahaan perusahaan perkebunan,agar semuanya ini digerakan untuk mengurangi hotspot dan asap ini,”lanjutnya.
Saat ini dikatakannya, kita hanya ada dukungan 7 unit helikopter Water Boombing,akan tetapi yang operasional hanya 5 unit.
“Kondisi seperti ini kita tidak bisa berharap banyak akan tetapi kita memaksimalkan operasional upaya ini dan kita juga mengaktifkan kembali satgas,”jelasnya
“Mari kita berdoa, agar yang Maha Kuasa mendengarkan doa kita,dan menurunkan hujan untuk membasahi hotspot yang ada,”ajaknya.
Kegiatan Rakor ini sendiri diikuti oleh peserta dari berbagai instansi dan dinas pemerintahan Prov Sumatera Selatan,seperti dari Disbun Prov. Sumsel, Dinas Pertanian TPH Prov. Sumsel, Dinas PMD, Dinas LHP Prov. Sumsel, Dinsos Prov. Sumsel, Dinkes Prov. Sumsel,Satpol PP Prov. Sumsel, Balai PPI & Karhutla Sumsel, TRG Sumsel, BMKG SMB II, GM PT. AP II Palembang, GM Airnav Bandara SMB II Palembang, Forum Ulama Prov. Sumsel.
Disamping itu juga ada penyampain dari Danlanud Palembang yang mengutarakan bahwa, telah melakukan TMC atau penyemaian garam, namun belum ada hasilnya dikarenakan awan-awan yang tidak memenuhi syarat, padahal kita sudah menyemai garam sebanyak 800 KG namun hasilnya belum berhasil.
Menurut Staf BMKG Iwan menyatakan, potensi hujan akan baru ada pada akhir akhir bulan September ini. Tetapi sebagai manusia, kita punya harapan lewat doa-doa kita kepada Yang Maha Kuasa,kiranya diturunkan hujan.
“Dari perkiraan akhir September ada potensi hujan, tapi itu hanya perkiraan. Semuanya Allah yang menetukkan, mari kita berdoa,”tandasnya.(gS1).