GoSumsel – Didampingi Walikota Palembang H. Harnojoyo, Kapolda Sumsel Irjen Firli Bahuri, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (BKS) melihat akomodasi Light Rail Transit (LRT).
Kepada awak media Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa, LRT yang ada di Kota Palembang, harus dioptimalisasi, dengan menambah kecepatan, waktu tempuh kereta dan waktu antara dipersingkat. Sehingga jelasnya, optimalisasi ini diharapkan okupansi dapat meningkat hingga dua kali lipat.
“Optimalisasi LRT menyesuaikan batas kecepatan (taspat) sehingga waktu tempuh dapat dipersingkat dari 60 menit menjadi 47 menit. Adapun untuk waktu antara (headway) lebih singkat dari rata-rata 30 menit menjadi 18 menit, Ini merupakan upaya pemerintah agar penumpang LRT lebih dapat kepastian waktu untuk menumpangi LRT,”ujar BKS.
Selain itu dirinya juga berharap, ada connecting khusus antarmoda, yang mana Trans Musi bisa menjadi angkutan pengumpan (feeder) bagi LRT. Jika perlu terangnya, dilakukan penambahan rute (re-routing).
Ia juga menilai bahwa, untuk meningkatkan penumpang membutuhkan waktu, karena LRT cocok digunakan untuk kota yang berpenduduk minimal 3 juta jiwa.
“Palembang tegolong beruntung dengan penduduk 1,8 juta orang sudah memiliki LRT, dan dibutuhkan peran Walikota dalam meningkatkan pengguna LRT,”ujarnya.
Dikatakannya bahwa, ada beberapa kota yang sudah mengajukan untuk dibangun LRT seperti Bandung, Yogyakarta, Medan, Surabaya, dan Makassar. Namun, saat ini masih dalam kajian, karena LRT membutuhkan investasi yang cukup mahal.
Sementara itu, Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan bahwa, Pemkot telah menerapkan beberapa cara untuk meningkatkan keterisian LRT, seperti mengeluarkan Perwali, untuk mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkot Palembang menggunakan LRT satu minggu sekali yakni setiap hari Selasa.
“Semoga perlahan dengan adanya Perwali ini, dapat meninggalkan kendaraan pribadinya, dan menggunakan transportasi masal LRT,”terang Politisi Demokrat ini.
Selain itu jelasnya, Pemkot melalui Dishub telah melakukan pembenahab rute, untuk memfasilitasi penumpang sampai ke stasiun LRT.
“Saat ini ada 124 unit Trans Musi yang dioperasikan. Saya juga mengajak masyarakat untuk menggunakan transportasi umum, untuk mengurangi kemacetan,”imbuhnya.
Terpisah, Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palembang, Agus Supriyanto mengatakan bahwa Pemkot Palembang mendapatkan bantuan sebanyak 10 Unit Bus untuk melayani rute feeder, dikarenakan belum adanya angkutan penghubung (feeder) dari perumahan ke stasiun Light Rail Transit (LRT).
“10 bus tersebut, akan melayani rute feeder yakni Asrama Haji – Talang Jambe, Asrama Haji – Kenten Laut (via Noerdin Panji), Pasar KM 5 – Talang Buruk – Soekarno Hatta, Pasar KM 5 – Sukabangun II – Terminal Sako, Plaju – Tegal Binangun – Jakabaring – 7 Ulu, Terminal Karya Jaya – Lingkar Selatan – Jakabaring 7 Ulu, Ampera – Lebak Keranji – Bukit Lama, RRI – Musi II, 7 Ulu – Prrumahan OPI/TOP,”tandasnya.(gS1)