– Pecahkan Rekor Muri, 1.500 Guru Ikut Pelatihan Serentak
GoSumsel – “Jadikan momentum Hari Guru, sebagai ajang peningkatan kompetensi dan kualitas untuk mendidik anak-anak generasi bangsa khususnya di Muba,”ucap Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin,dalam rangkaian peringatan HUT PGRI ke-74 dan Hari Guru Nasional, di Stable Berkuda Sekayu, Selasa (26/11).
Bapak dua anak ini juga mengajak, tenaga pendidik guru di Muba untuk terus melek teknologi serta selalu percaya diri dalam mendidik anak-anak.
“Kita jadikan pendidikan di Muba ini berkualitas untuk menyokong Muba Maju Berjaya di Tahun 2022,”terang mantan anggota DPR RI ini.
Dalam rangkaian tersebut juga berhasil melakukan pemecahan rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) yang dimana Kabupaten Muba dibawah kepemimpinan Bupati Muba Dodi Reza berhasil dan sukses menggelar pelatihan guru dengan peserta terbanyak di Indonesia.
Terdata, ada sebanyak 1.500 pahlawan tanpa tanda jasa dari PNS dan Honor yang ikut serta dalam pemecahan Rekor MURI yang di inisiasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muba bersama Sampoerna Foundation.
Diketahui, upaya peningkatan kompetensi dan kualitas tenaga pendidik di Muba bukan hanya kali ini saja yang sudah dilakukan Pemkab Muba dalam skala besar, namun sebagai daerah pilot project program Sekolah Gratis Muba juga telah melakukan pertukaran guru Muba ke Margareth River School di Australia.
Manager Museum Rekor Indonesia (MURI), Andre Purwandono mengaku pihak Muri kagum atas kegiatan pelatihan dan mengajar guru di Muba dalam jumlah terbanyak tersebut.
“Pemecahan rekor ini jadi bukan semata banyak jumlah gurunya saja, tapi out put peningkatan kompetensi dalam skala besarnya itu yang membuat Muri takjub dan kagum,” ungkapnya.
Sementara itu, Head Of Putera Sampoerna Foundation School Development Outreach, Gusman Yahya mengatakan program mengajar dan pelatihan sering dilakukan di berbagai daerah di Indonesia, namun baru di Kabupaten Muba yang melaksanakannya dalam jumlah atau skala yang besar.
Festival Diseminasi Musi Banyuasin ini selain memperkenalkan strategi pembelajaran aktif, juga sebagai awal dari tradisi pelatihan dan pendampingan rekan sejawat yang berkelanjutan sebagai bagian dari
Pembelajar Musi Banyuasin yang mandiri. Kesempatan ini juga untuk memperkenalkan pada masyarakat luas tentang kualitas program pengembangan profesi guru yang sudah dilakukan dilingkungan Musi Banyuasin.
Dalam Festival Diseminasi ini,58 diseminator dari program LSP dan PBG mendiseminasikan materi yang telah mereka dapatkan dalam 2 tahun terakhir.
“Lighthouse School Program dan Pusat Belajar Guru, keduanya merupakan program unggulan yang dirancang oleh Putera Sampoerna Foundation School Development Outreach untuk menjawab tantangan dalam dunia pendidikan Indonesia. Kesenjangan yang timbul antara pendidikan di kota besar dan daerah maupun Kabupaten, mendorong kami untuk membuatsebuah program berkelanjutan yang ditujukan pada peningkatan kompetensi guru dan
kualitas pendidikan di sekolah,” imbuhnya.
“Dengan implementasi program yang sudah berjalan di Kabupaten Banyuasin, keempat sekolah sasaran dapat menjadi sekolah rujukan karena prestasi dan
kualitasnya yang baik. Para guru juga diharapkan dapat terus membagikan pengalaman belajar dan mengajar mereka kepada guru lainnya sehingga akan
mempercepat proses peningkatan kualitas pendidikan di Musi Banyuasin,”tandasnya.(gS/ba)