Hasil Survei LKPI, Jarak Elektabilitas Hendra Gunawan dengan Calon Lainnya Cukup Jauh

Direktur Eksekutif LKPI, menjelaskan elektabilitas dan popularitas kandidat Bupati Musirawas

GoSumsel – Berdasarkan hasil survei Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI), yang telah digelar dari tanggal 5 sampai 15 Nopember 2019, dengan metode Multistage Random Sampling dengan marjin of error +/- 3,5 % dengan selang kepercayaan 95 persen. H. Hendra Gunawan merupakan kandidat terkuat dalam konstelasi pilkada Musirawas  23 September mendatang.

Hal tersebut, diungkapkan Arianto Direktur Eksekutif LKPI, kepada awak media di salah satu resto di kawasan Jalan Demang Lebar Daun, Selasa (19/11).

Arianto menjelaskan bahwa, survei yang digelar LKPI dengan melibatkan surveyor, yang semuanya  mahasiswa dari Kota Palembang, dengan mengambil sample 820 responden (82 desa/kelurahan).

“Hasilnya, H. Hendra Gunawan atau yang biasa disapa dengan H2G berpotensi besar dapat memenangkan kembali Pemilukada Kabupaten Musirawas yang akan digelar 23 September 2020, dibandingkan dengan calon-calon bupati yang akan maju di pemilukada 23 September 2020,”terang Arianto.

Hal ini ungkapnya, karena elektabilitas H. Hendra Gunawan (H2G) menempati urutan teratas, baik pada pertanyaan terbuka (Top of Mind), pertanyaan semi terbuka dan tertutup. Kuatnya tarikan elektoral H2G ini juga tercermin dari uji simulasi calon-calon bupati yang akan maju di pemilukada Kabupaten Musirawas.

“Dilihat dari interval  elektabilitas,  jarak antar nama-nama calon lainnya  cukup jauh, terpaut di angka 40 % lebih jaraknya dibandingkian calon-calon lainya,”terang Arianto.

Lebih lanjut,  lembaga yang tergabung dalam Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) ini menjelaskan, pada pertanyaan terbuka,  elektabilitas H2G (30,8 %), Ratna Mahmud Amin (3 %), Hj. Suwarti (1,9 %), Samsul Bahri (0,9 %), Firdaus Cik Olah (0,6 %), Rodi Wijaya (0,4 %), Alamsyah A Manan (0,2 %), Wahyu Sumadi (0,2 %), sementara massa yang  belum menentukan pilihan (massa mengambang)  60 %. Pada pertanyaan semi terbuka dengan mengajukan 19 nama calon bupati dan diluar nama calon bupati, H2G tetap berada diposisi teratas dengan elektabilitas 57,2 %, Ratna Mahmud Amin (7,9 %), Hj. Suwarti (5,9 %), Firdaus Cik Olah (3,7 %), Wahyu Sumadi (1,2 %), Samsul Bahri (1,1 %), Rodi Wijaya (1,1 %). Untuk calon-calon lainnya masih berada di bawah  angka 1 % dan massa mengambang 19,8 %.

“Saat disodorkan nama-nama calon yang akan maju di pemilukada mendatang dan diluar nama-nama yang disodorkan yang juga dipilih, tarikan elektoral masing-masing calon jelas terlihat. Nama H2G memiliki  kekuatan elektoral yang kuat dibandingkan calon-calon lainnya. Jarak elektabilitas H2G dengan calon lainnya cukup jauh dan ini artinya  secara statistik unggul signifikan,” ungkap lelaki yang biasa disapa dengan nama Iyan ini.

Demikian juga dengan uji simulasi calon, mantan kordinator Lembaga Survei Indonesia (LSI) ini menerangkan,  dari 19 nama-nama calon yang diajukan sampai dengan dua nama yang disimulasikan (head to head), H2G masih konsisten berada diposisi teratas dari calon lain. Tautan elektabilitas dengan calon lain masih cukup jauh. Bahkan di uji simulasi tertutup, ketika H2G head to head dengan calon lain , elektabilitas H2G mencapai angka 66,7 %.

Dari simulasi inj jelasnya, terlihat tingkat konsistensi pemilih terhadap H2G semakin mantab. Selain itu, modal awal yakni  popularitas dan akseptabilitas H2G  yang  tinggi merupakan  faktor  penentu besarnya elektabilitas. H2G juga menempati  posisi teratas dengan angka popularitas (tingkat kedikenalan) 98,9 % dan akseptabilitas (tingkat kesukaan) sebesar 99,8 %.

“Dengan popularitas dan akseptabilitas yang sangat baik, modal dasar H2G  sudah ada dan angka tersebut sudah sangat  baik. Artinya, popularitas dan akseptabilitas H2G berbanding lurus (linear) dan sudah tidak ada masalah lagi. Tentunya ini pasti akan berdampak dengan tingginya elektabilitas. Secara teori perilaku pemilih, H2G sudah memenuhi dua unsur tersebut untuk meraih elektabilitas yang tinggi,” terang mantan auditor survei konvensi capres partai Demokrat wilayah Sumatera ini dengan lugas.

Ditambahkan lelaki yang gemar memakai baju batik ini, Tingkat kepuasan masyarakat  selama H2G memimpin Kabupaten Musirawas juga cukup tinggi, yakni  73 % (puas) dan 5 % (sangat puas). Selain itu, alasan pemilih  memilih  kembali H2H adalah  sangat rasional yakni Sudah ada bukti hasil kerja yang nyata (37,5 %), Bisa membawa perubahan yang lebih baik (22,2 %), Perhatian pada rakyat (22 %) dan berpengalama di pemerintahan (18 %).

Dari empat latar belakang ini ungkapnya, menjadi alasan yang paling kuat bagi masyarakat untuk memilih H2G kembali pada pemilukada yang akan datang. Secara psikologis, masyarakat sudah merasakan nyaman dengan kepemimpinan H2G.

“Terlebih  lagi dilihat dari sebaran partai ke calon, pemilih H2G terlihat jelas tersebar dominan di semua partai politik, baik di partai Golkar, PDI-P, Gerindra, Nasdem, PKS, PKB, PAN, Demokrat, Hanura, PBB, PPP, Garuda dan Berkarya. Bahkan pemilih yang belum/tidak memilih partai politikpun sebarannya tetap memilih H2G,”terang Iyan

“Jadi syarat dari  sebaran partai politikpun juga terpenuhi dalam hal ini. Peluang H2G untuk memenangkan pemilukada kabupaten Musirawas 23 September 2020 mendatang berpotensi sangat besar,” tandaanya.(gS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *