GoSumsel – Pembantu Rumah Tangga (PRT), mantan Wakil Gubernur Ishak Mekki, yang memasukan anaknya yang baru lahir ke dalam mesin cuci, pada Senin (4/11), membuat pengacara Ishak Mekki angkat bicara.
Pengacara keluarga Ishak Mekki, Suharyono SH mengatakan, sebelum bayi ditemukan, Sutina sempat berada di dalam kamar mandi dan itu dilihat Dedek Wulandari, yang juga pembantu bekerja di rumah Azhar.
“Melihat Sutina berada di kamar mandi lama, Dedek mencoba mencaritahu drngan bertanya kepada Sutina. Namun, Sutina menjawab kalau dirinya sedang sakit perut,” ujar Suharyono ketima diwawancarai di kediaman Ishak Mekki di Jalan Telaga 9, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II Palembang Selasa (5/11).
Setelah itu, lanjut Suharyono, Sutina meminta tolong Sulastri untuk diambilkan handuk dan Sulastri memenuhi permintaannya. Tidak lama dari situ, Sutina kembali meminta tolong Dedek untuk mengambilkan pakaiannya. Lagi-lagi, Dedek memberikan pakaian sesuai permintaan Sutina yang posisinya masih berada di dalam kamar mandi.
“Setelah itu, Sutina keluar dari kamar mandi dalam kondisi pucat dan membawa pakaiannya menuju lantai 2. Melihat kondisi Sutina dalam keadaan pucat, Sulastri membawanya turun ke bawah untuk diajak saksi Anisa untuk berobat. Setelah Sutina berada di dalam mobil Sulastri dan Dedek Wulandari mencari kartu identitas Sutina untuk kepentingan berobat,” tambahnya.
Ketika mencari kartu identitas Sutina di dalam kamar itulah, Dedek dan Sulastri mendengar suara bayi dari dalam mesin cuci yang berada di dalam kamar mandi. Dedek pun memberi tahukan kepada Sulastri untuk mencari sumber suara bayi, lalu mendekati ke arah mesin cuci yang ada di dalam kamar mandi.
“Setelah diperiksa bersama beberapa saksi, ternyata di dalam mesin cuci terdapat bungkusan kantong plastik yang di balut dengan handuk. Bungkusan tersebut ternyata, berisi sesosok bayi laki – laki. Secepat mungkin para asisten ini menyelamatkan nyawa bayi itu ke rumah sakit Siloam,” ujarnya.
Sesampainya di rumah sakit, bayi laki-laki itu diberikan tindakan medis di ruangan NICU dan setelah dilakukan perawatan, sekitar pukul 20.30 WIB pihak rumah sakit menyatakan bayi laki-laki tersebut sudah meninggal dunia.
Sementara itu, dari keterangan pihak rumah sakit Bhayangkara, Zul selaku penjaga instalasi Forensik RS Bhayangkara, membenarkan adanya pengiriman mayat bayi.
“Bayi tersebut sudah sampai semalem jam 01.00 WIB,” tukasnya.
Dokter forensik rumah sakit Bhayangkara, dr Indra Sakti Nasution Spkf mengatakan, ditemukan luka lecet di bagian leher sebelah kiri dan bibir atas sebelah kanan pada tubuh bayi malang tersebut.
“Namun kami tidak bisa memastikan secara pasti penyebab meninggalnya bayi tersebut. Sebab hanya melakukan pemeriksaan luar,” bebernya, Selasa (5/11).
Dilihat dari kondisinya, lanjut dr Indra, diketahui bayi tersebut diperkirakan berusia 9 bulan dan cukup masa untuk dilahirkan.
“Kami telah melakukan pemeriksaan dan selanjutnya kami kembalikan ke tim penyidik,” tandasnya.(gS3)