oleh

7 Anggota DPRD Provinsi Serap Aspirasi Masyarakat OKU Lewat Reses

-OKU-259 views

GoSumsel – Tujuh anggota DPRD Provinsi Sumatra Selatan daerah pemilihan OKU dan OKU Selatan melakukan kunjungan kerja atau reses tahap II tahun 2019, ketujuh anggota dewan tersebut, Tina Meilinda selaku koordinator (PDI Perjuangan),
Heru Prayogo (Golkar), Andi Dinaldi (Golkar), Iwan Hermawan (Hanura), Susilawati (Gerindra)
Yenni Elita (Nasdem), dan Fatan Qoribi (PKB). Reses tahap II tahun 2019 ini dilakukan dikelurahan Sekarjaya Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten OKU, (19/12).

Dalam sambutanya Sekretaris Camat (Sekcam), Baturaja Timur, A Suryadi SE, mewakili Camat Baturaja Timur menyampaikan terimakasih kepada seluruh anggota dewan yang sudah memilih kelurahan Sekarjaya menjadi lokasi reses.

Lebih lanjut Sekcam menyampaikan bahwa Kelurahan Sekarjaya,merupakan titik pantau pertama dalam penilaian Adipura.

“Kami Berharap dengan kehadiran para anggota dewan dapat menambah luas lingkup penilaian yang semula hanya diarea pasar dan masjid”, ucap Sekcam

Kami juga mengucapkan terima kasih atas Antusias ketua RT dan RW serta tokoh masyarakat untuk hadir untuk menyampaikan aspirasi kepada para anggota dewan.

“Silahkan sampaikan aspirasi bapak bapak sekalian, mumpung ada kesempatan”,ucap Sekcam.

Sementara itu Koordinator reses, Tina Meilinda, mengucapkan terimakasih atas amanah yang telah diberikan masyarakat OKU dan OKU Selatan selatan untuk menjadi wakil rakyat di DPRD Provinsi Sumatera Selatan.

Kemudian Tina menjelaskan, dalam Periode tahun 2019-2024, Dana aspirasi tidak bisa seperti periode terdahulu, kalau dulu dana reses ditampung oleh OPD. Namun periode kali ini setiap usulan disampaikan saat Musrenbang, setelah itu usulan akan di masukan ke E- planning menggunakan Dabar ( dana bawahan).

“Dengan adanya Dabar ini, Sekarang semua Desa/Kelurahan bisa mendapatkan dana ini, asal masuk di Musrenbang dan dimasukan ke E-planning,”terang Tina anggota dewan yang telah terpilih duo periode ini.

Setelah Musrenbang masuk ke E planning, kalau mudah masuk E planning maka usulan tersebut akan berproses. Hasil usulan akan dibawa ke Paripurna

Sementara dalam reses ini salah satu tokoh masyarakat Mardani, mengeluh dengan harga komoditi sawit dan karet, “menurut nenek moyang dulu kalau harga karet itu 1 kilo dapat 4 kilo beras itu baru ekonomi dalam keadaan standar normal.Saya minta tolong konsep solusi harga komoditi agar bisa stabil kembali,” ucapnya

Usulan Mardani ini langsung ditanggapi Heru Prayogo anggota dewan Komisi II, untuk mengatasi harga komoditi terutama karet memang berat karena komoditi ini harganya tergantung permintaan negara-negara pengguana.”Namun untuk mengatasinya khususnya di OKU akan dibangun 1 Unit Pengolah Pemasaran Bokar (BPPB) yang akan dimulai tahun depan,”pungkasnya.(syah)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *