Muba  

Minimalisir DBD, DRA Instruksi OPD Berikan Penyuluhan ke Masyarakat

Pegawai Dinkes Muba, jalankan arahan Bupati Muba

GoSumsel – Perubahan iklim, dari kemarau ke musim hujan, tentunya dilingkungan masyarakat terutama ditempat tempat genangan air, banyak jentik-jentik nyamuk yang berakibat menimbulkan penyakit atas gigitan nyamuk.

Demi menghindari, dan meminimalisir perkembangan dan penyebaran penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD), Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin menghimbau warganya agar mewaspadai penyebaran penyakit tersebut saat musim hujan tiba. Sebab, daerah Muba sebagai daerah endemik penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.

“Untuk itu kita minta jajaran dinas kesehatan bersama jajaran layanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di seluruh wilayah Muba untuk dapat menjalankan standart operasional prosedure guna mengantisipasi penyebaran penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes aegypti saat musim hujan termasuk melakukan sosialisasi pencegahan bersama- sama stake holder terkait seperti wadah-wadah yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk tidak dibuang sembarangan,” ujar Bupati Musi Banyuasin H Dodi Reza Alex Noerdin.

Dodi Reza juga menginstruksikan camat, kepala desa/kelurahan bersama pimpinan puskesmas di seluruh kecamatan bersama jajaran untuk melakukan gotong royong bersama masyarakat membersihkan lingkungan diwilayah masing-masing, untuk menjaga kesehatan disaat musim hujan, masyarakat harus meningkatkan kehati-hatian terhadap beberapa penyakit pada musim hujan yang jumlah kasusnya meningkat dengan drastis.

“Upaya meningkatkan kehati-hatian adalah dengan cara meningkatkan pengetahuan tentang penyakit-penyakit yang sering banyak terjadi saat musim hujan dan banjir datang, serta prilaku pengobatan dan pencegahan yang tepat dan benar. Sehingga dapat bertindak secara tepat dan mencegah terjadinya endemik penyakit di wilayahnya dan meminimalkan angka kematian karena penyakit tersebut,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Muba dr Azmi Dariusmansyah menjelaskan bahwa, gejala yang harus diketahui pada pasien yang dicurigai menderita DBD adalah deman tinggi tiba-tiba selama 2-7 hari (tetap tinggi walaupun sudah diberi obat penurunan panas), biasanya disertai rasa mual, muntah, sakit kepala dan persendian, serta sangat perlu diketahui bahwa gejala adanya bintik-bintik merah pada tubuh tidak sering muncul di awal-awal penyakit.

“Sebaiknya ketika ada seseorang dengan gejala-gejala DBD tersebut, harus segera dilakukan pemeriksaan darah lengkap di puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk memastikannya dan dapat segera diobati dengan tepat serta menghindari kematian. Pada masyarakat seharusnya dilakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (Aedes aegypti) secara aktif berupa menguras bak mandi secara rutin, mengubur kaleng dan ban-ban bekas supaya tidak menjadi tempat genangan air pasca hujan dan banjir serta membersihkan lingkungan sekitar secara rutin,” tutur dr Azmi.

Lanjutnya setiap individu harus berupaya untuk menjaga daya tahan tubuhnya dengan cara makan minum yang sehat dan istirahat, serta melakukan prilaku hidup bersih dengan baik, seperti kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun dengan air bersih yang mengalir juga memperhatikan kebersihan tempat tinggal dari sarang nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.(gS/ba)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *