HD : Pengurus KONI Jangan Dijadikan Sambilan, Harus Fokus

GoSumsel – Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, Minggu (26/1) di The Zuri Hotel Palembang, melantik pengurus KONI Sumsel periode 2020 – 2024.

Ketua KONI Pusat Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purn) Marciano Norman mengungkapkan pengukuhan dan pelantikan ini merupakan suatu kegiatan penting bagi KONI Sumsel dalam rangka menghadapi tantangan dalam pembinaan olahraga di daerah yang semakin berat.

“Kami berharap KONI di bawah pimpinan HZ dapat lebih maju, paling tidak PON 2020 dapat perbaiki peringkat 21 menjadi yang jauh lebih baik. Saya rasa Pak Hendri dan pengurus harus malu pada gubernur kalau pulang tidak ada peningkatan prestasi yang signifikan,” kata Letjen Marciano Norman.

Usai dilantik, Ketua KONI Provinsi Sumsel Hendri Zainuddin mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Sumsel yang sudah memberikan bantuan anggaran APBD untuk KONI Sumsel sebesar Rp29 miliar, dan itu belum termasuk Anggaran Biaya Tambahan (ABT).

“Kami ucapkan terima kasih kepada Gubenur Sumsel yang berjanji memberikan bantuan perlengkapan dan alat olahraga kepada 55 cabang olahraga melalui dana CSR,”jelas Hendri Zainuddin kepada awak media.

Dikesempatan itu juga, mantan senator Sumsel ini juga meminta kepada Gubernur, untuk membangun Gedung KONI Sumsel untuk 55 cabor beserta sekretariatnya.

“Lokasinya sudah ada di Jakabaring seluas 2 hektar. Boleh lah Pak gubernur membuat sejarah untuk anak cucu kita,”harap Hendri.

Terkait target olahraga di Sumsel, Hendri menyampaikan akan fokus dalamdi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua, di mana Sumsel memasang target untuk memperbaiki peringkat.

“PON 2016 di Jawa Barat kita peringkat 21, nah di PON 2020 Papua jangan sampai kita di peringkat 21. Untuk PON 2020 kontingen Sumsel berjumlah 114 atlet dari 16 cabor. Mohon dukungan dapat berjaya dan mengharumlan nama daerah,” tambahnya.

Sementara Gubernur Sumsel Herman Deru menambahkan, KONI Sumsel menjadi harapan untuk peningkatan prestasi olahraga terutama di PON Papua.

“Di PON 2016 kita peringkat 21, dan sekaranr tantangan lebih berat, tempatnya jauh cabor sedikit. Selain itu, 10-11cabor tidak di pertandingkan, salah satunya adalah boling, padahal peluang kita untuk dapat medali besar. Kita harus sadar, tidak boleh bangga dengan pengurus besar, bisa bahaya. Seperti kata Ketuq KONI Pusat, ada tiga yang harus dilakukan, yakni inventarisir, konsolidasi dan solusi,” kata Herman Deru.

“Pengurus KONI jangan dijadikan sambilan, harus fokus. Pemprov dan DPRD siap dukung asal ada peningkatan prestasi,”himbau HD

“Tidak masalah bangun gedung di KONI di Jakabaring asal ada peningkatan prestasi dan kegemaran berolahraga, jangan prestasi tapi pemain dari luar,”tungkasnya.(gS2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *