GoSumsel – Pemerintah Kota Palembang, sangat serius mengatasi permasalahan sampah yang ada, sehingga tidak menyebabkan banjir, dan bernilai ekonomi bagi masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda, usai meresemikan instalansi tempat pengolahan sampah reduce, reuse, recycle (TPS 3R) di Kelurahan Srimulya Kecamatan Sematang Borang, Selasa (7/1).
Dikatakan Fitri sapaan akrab Wawako, dari 2019 Pemkot Palembang, telah melakukan pemetaan untuk melakukan pengolahan sampah secara menyeluruh, dan di tahun 2020, akan diresmikan sebanyak 13 tempat TPS 3R, sehingga kedepan ada solusi mengatasi sampah.
“Dari 1.200 ton sampah yang dibuang ke TPA, 70 persennya adalah sampah plastik. Sedangkan sampah plastik dan kresek dapat diolah, bila tidak diolah maka bisa terurai selama empat ratus tahun ke depan,”jelas
Bila masyarakat mengetahui jelas ibu dua anak ini, sampah ini adalah emas, bila dilakukan pengolahan. Seperti lanjut, sampah plastik bila diolah akan menjadi kerajinan, sedangkan sampah kresek bila diolah dapat menjadi minyak tanah, solar, dan premium.
“Sampah ini adalah peluang emas, bagi orang yang ingin membuka usaha, dan pemerintah kota membuka peluang tersebut,”jelasnya.
Untuk sampah kresek sendiri jelas Wawako, pemerintah Kota Palembang akan mengajukan ke Kementerian DLHK atau menggandeng pihak ke tiga.
“Tidak mesti setiap instalasi pengolahan sampah ada mesin tersebut, cukup satu atau dua tempat saja, sehingga dapat menghasilkan minyak dari sampah kresek,”ungkap politisi PDIP ini.
Sementara, Lurah Srimulya Ten Ramanda menjelaskan bahwa pembuatan TPS 3R ini, setelah kemarin di tahun 2019, mencontoh apa yang dilakukan Kecamatan Kalidoni, dan diterapka di Kelurahan Srimulya.
“Alhamdulilah diawal 2020, kita telah memiliki TPS 3R, sehingga sampah – masyarakat di kelurhan Srimulya, dam sako dapat kita pilah untuk selanjutnya diolah,”tandasnya.(gS1)