GoSumsel – Empat desa di Kabupaten Lahat terendam banjir hingga 1,5 meter, dan longsor di jalan Lintas Lahat-Pagaralam, hingga menyebabkan 6 batang tiang jaringan tegangan 20 ribu volt roboh karena tertimbun longsor.
Selain itu, demi keselamatan warga sebanyak 60 gardu listrik harus dipadamkan karena panel tegangan rendah yang terendam air.
“Beberapa gardu listrik harus kita padamkan untuk keselamatan warga. Sebanyak kurang lebih 900 pelanggan yang kita padamkan aliran listriknya karena banjir,”terang Bakri, Manager Komunikasi PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sumatera Selatan Jambi dan Bengkulu (WS2JB).
“Ini untuk mengantisipasi jika instalasi listrik di rumah-rumah warga terendam air sehingga bisa menimbulkan bahaya,”Sambungnya.
Saat ini jelasnya, PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Lahat telah menerjunkan tidak kurang dari 60 personil untuk melakukan manuver jaringan serta melokalisir wilayah padam.
“Personil kita turunkan ke lapangan untuk memastikan wilayah yang terendam air, gardu dan jaringan listriknya kita padamkan sementara. Untuk daerah yang masih aman dari banjir, kita upayakan untuk tetap menyala. Jadi wilayah padam kita usahakan sekecil mungkin,”terangnya.
PLN juga dikatakannyq, terus memantau kondisi banjir yang terjadi. Upaya penormalan listrik akan segera dilakukan jika kondisi banjir telah surut pada batas yang aman, serta apabila gardu dan jaringan listrik sudah dalam kondisi tidak terendam banjir.
Dikatakannya juga, beberapa desa yang terendam banjir antara lain: Desa Tajung Sirih, Lubuk Sepang, Ngulam Baru dan Gunung Kembang dengan ketinggian air diperkirakan antara 1 hingga 1,5 meter sehingga akses ke beberapa daerah tersebut menjadi terhambat.
“Petugas kami terus memantau, dan segera melakukan penormalan jika kondisi dinilai sudah aman, baik untuk peralatan maupun untuk keselamatan warga,”tandasnya.(gS)