OKU  

Alami Patah kaki, Tansi Tetap Semangat Ikuti Test CPNS

Kegigihan Tansi Hajirin (32), mengikuti tes cpns

GoSumsel – Tansi Hajirin (32) warga Dusun I Desa Sudan kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) harus berjuang ekstra untuk mengikuti test calon pegawai negeri sipil (CPNS). Apa yang dilakukannya patut diacungi jempol. Meski sedang mengalami cidera patah kaki dan lepas engsel tulang panggul akibat jatuh dari pohon jengkol, Tansi tetap berusaha untuk tetap mengikuti test cpns tersebut.

Tansi yang mengikuti test CPNS sesi kedua ini harus ditandu oleh pihak panitia, bahkan Kepala Badan Kepegawaian dan pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) OKU Mirdaili SSTP MSi ikut menggotong Tensi hingga keruang test.

“Saya ingin berjuang dan memberikan yang terbaik untuk keluarga saya,” kata Tansi saat dibincangi usai mengikuti test.

Tansi menuturkan, sebulan yang lalu ia terjatuh dari pohon jengkol, akibat kejadian itu ia mengalami cidera lepas engsel.

Tansi menambahkan ia berangkat dari Desa Sudan Lengkiti ke Gedung Narapraja Diklat BKPSDM OKU diantar oleh kakaknya dengan menggunakan sepeda motor.

“Jaraknya jauh pak akbitnya saat duduk panggul ini sangat ngilu rasanya, demi keluarga wajib harus semangat,” ujarnya

Ditanya apakah ada kendala saat mengerjakan soal test, Tansi sangat bersyukur lancar dalan menjawab soal hanya saja konsentrasinya pecah karena harus menahan sakit sambil mengerjakan soal.

“hasilnya hanya bisa berharap, namun kalaupun gagal kedepan saya akan mencoba lagi,” tukasnya sambil meringis menahan sakit.

Sementara itu, Kepala BKPSDM OKU Mirdaili SSTP MSi membenarkan adanya salah seorang peserta yang terpaksa harus ditandu untuk masuk keruang test.

“Peserta atas nama Tensi Hajirin ini diantar oleh kakaknya kita lihat memamg kondisinya sedang mengalami cidera akibat insiden di rumahnya beberapa waktu lalu,”ujarnya.

Kemudian lanjut Mirdaili, Panitia dan Tim Medis membantu peserta ini dengan cara ditandu. Awalnya peserta ini menolak karena merasa malu hendak ditandu namu karena kondisinya yang tidak memungkinkan dan tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diharapkan peserta ini ditandu hingga ke Gedung Narapraja (Ruang test).

“Kita memang memfasilitasi untuk peserta yang membutuhkan fasilitas khusus seperti ini,” ujarnya

Menurut Mirdaili panitia dan tim medis selalu standby memberikan bantuan kepada peserta yang menbutuhkan.

“Kemarin ada juga, beberapa peserta yang sakit kita segera antisipasi dengan memberikan perawatan awal dan obat-obatan dari tim medis,” tukasnya. (syah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *