GoSumsel – Dalam diskusi yang digagas Forum Demokrasi Sriwijaya, bertajuk “Berburu nakhoda tangguh partai Golkar Sumsel 2020 -2025”, tiga pembicara ditampilkan Fordes, dalam diskusi tersebut, seperti Dr MH Thamrin, M. Si (KPS MAP Fisip Unsri), Djayadi Hanan, PhD (Direktur Eksekutif LSI), Dr Joko Siswanto, M.Si (Rektor Unitas), dengan dipandu Bagindo Togar sebagai moderator.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengungkapkan jika di tahun 2024, akan terjadi transpormasi kepemimpinan nasional.
“Dominannya, pemilih milenial memberi ruang yang cukup, untuk generasi muda,”jelas Djayadi.
Menurut data BPS 2018 terang Djayadi, jumlah generasi milenial berusia 20 – 35 tahun mencapai 24 persen, atau setara dengan 63,4 juta dari 179,1 juta jiwa.
Pria kelahiran Muaraenim ini menuturkan tantangan partai Golkar kedepan, yang mana merosotnya suara partai Golkar dari pemilu ke pemilu.
“Untuk menjadi mesin politik yang terpadu, dan disiplin yang mampu secara penuh melaksanakan semua keputusan, dan memiliki konstituen luas, dan berakar di masyarkat, serta memiliki loyalitas yang tinggi ke partai,”jelasnya.
“Untuk itulah, semoga saja para kandidat dan pemilih Musda Golkar Sumsel nanti tidak mengedepankan ego, harus memperhatikan masa depan partai,”jelansya.
Dilain itu, Rektor Unitas Joko Siswanto, M.Si menyebutkan bila partai Golkar, banyak melahirkan para petinggi partai politik di Indonesia.
“Kita bisa lihat saja sendiri, dulu kader Golkar, sekarang mereka ketua Parpol, yang notabene jadi rival Golkar, merebut konstituen,”jelasnya.
Sementara, KPS MAP Fisip Unsri, Dr MH Thamrin, M.Si menyebut, jika partai Golkar telah memberikan contoh pendidikan demokrasi di internal partai Golkar.
“Walaupun sempat konflik di awal – awal reformasi, namun partai Golkar berhasi keluar dari pisaran konflik dan bisa tetap eksis di pusaran demokrasi,”singkatnya.(gS1)