GoSumsel – Pukul 07.54 WIB, Senin (10/2), nilai tukar rupiah dibuka melemah 15 poin atau 0,11 persen di level Rp13.690 per dolar AS pada perdagangan pagi ini. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau terkoreksi tipis 0,04 persen atau 0,041 poin ke posisi 98,643.
Sementara itu, hingga pekan Ialu rupiah memimpin penguatan di antara mata uang Asia, yaitu naik 1,397 persen secara year to date. Naiknya cadangan devisa seharusnya mampu mendukung ketahanan mata uang dari sektor eksternal dan menjaga stabilitas ekonomi makro ekonomi serta keuangan.
Cadangan devisa Indonesia pada Januari 2020 tercatat naik ke level US$131,7 miliar dibandingkan dengan pencapaian Desember 2019 sebesar US$129,2 miliar.
Berdasarkan data Bloomberg yang dilansir dari Bisnis.com, pada penutupan perdagangan Jumat (7/2) rupiah berada di level Rp13.675 per dolar AS, melemah 0,293 persen atau 41 poin. Namun, rupiah berhasil menunjukkan keperkasaannya sepanjang year to date di saat mayoritas mata uang Asia terkapar di zona merah.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa cadangan devisa yang terus meningkat seharusnya mampu mendukung ketahanan mata uang dari sektor eksternal dan menjaga stabilitas ekonomi makro ekonomi serta keuangan.
“Dalam penutupan pasar akhir pekan ini [Ialu] rupiah ditutup melemah , tetapi dalam perdagangan Senin (10/2) rupiah akan dibuka menguat imbas dari data dalam negeri yang positifdi kisaran Rp 13.586 per dolar AS hingga Rp13.720 per dolar AS,” ujar Ibrahim seperti dikutip dari keterangan resminya.
Rupiah juga melemah meskipun terdapat optimisme pasar terhadap hubungan dagang AS dan China yang membaik setelah Negeri Panda mengumumkan akan menurunkan separuh tarif impor sebesar US$75 miliar untuk produk AS sebagai upaya China memenuhi janji dari kesepakatan dagang tahap pertama.(gS*)