Optimalkan Kinerja BPPD, Harnojoyo : Jika Pendapatan Defisit Repot Kita

Walikota Palembang, H. Harnojoyo melihat cara kerja pegawai BPPD, Selasa (18/2) kemarin.

GoSumsel – Kinerja Badan Pengelola Pajak Daerah (BPPD), akan terus dipantau Walikota Palembang H. Harnojoyo. Hal tersebut dalam rangka mengoptimalkan pencapai, sehingga sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebesar Rp 1,5 Triliun.

“Saya harus mengawal, sehingga BPPD dapat mencapai target yang telah ditetapkan, karena sumber pembiayaan pembangunan infrastruktur bersumber dari PAD,”jelas Harnojoyo.

“Jika pendapatan defisit, repot kita,”lanjutnya.

Dalam mencapai rasio seratus persen pendapatan, politisi Demokrat ini, memberikan contoh cara kerja, yang harus dilakukan BPPD.

“Umpama misal target kita Rp 120 Miliar, dibagi 12 bulan maka setidaknya sebulan harus dapat Rp 10 Miliar, begitu setiap bulan,”jelasnya.

“Jika bulan ini dapat Rp 4 Miliar, maka bulan depan harus Rp 16 Miliar, dan itu tidak mungkin terjadi. Maka di depan harus lebih ekstra,”lanjutnya.

Harnojoyo juga menegaskan, akan terus melakukan evaluasi kinerja BPPD, dalam mengoptimalkan pajak daerah.

“Kita evalusi BPPD bisa per triwulan atau per caturwulan,”jelasnya.

“Tapi evaluasinya berdasarkan kinerja, tapi jika dibuktikan dengan situasi, memang rumah makan, hotel sepi, ya mau bagimana,”ucap Harnojoyo.

Terpisah, Kepala BPPD Sulaiman Amin menerangkan, sangat senang dengan bimbingan, dan perhatian Walikota, dalam mengoptimalkan pendapatan, dan kinerja pegawai BPPD.

BPPD juga jelas Sulaiman Amin, tengah melakukan pemutahiran data wajib pajak yang potensial, serta gencar melakukan sosialisasi.

“BPPD fokus dengan sebelas sektor pajak. Dan Pak Wali telah menekankan, akan memberikan sanksi tegas, jika ada pegawai BPPD bermain mata dengan wajib pajak,”tuturnya, Rabu (19/2).

Sulaiman Amin juga menuturkan, jika tidak hanya menggali potensi pajak, tetapi akan menggali potensi piutang – piutang.

“Kita akan memaksimalkan pemeriksaan, dan dilakukan satu tahun sekali, terhadap wajib pajak yang tidak patuh. Disana akan terlihat, potensi mereka berapa, tunggakan mereka berapa. Mereka harus bayar itu,”tandasnya.(gS1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *