GoSumsel – Duka nampak menyelimuti keluarga besar Husni (47) warga Dusun II Desa Tubohan Kecamatan Semidang Aji, RN (12) putri kesayangannya ditemukan tewas mengenaskan di hutan dekat lapangan olahraga Desa Tebing Kampung tak jauh dari sekolahan Korban.
Saat ditemukan warga, remaja kelas 1 SMP ini masih menggunakan baju seragam pramuka, tubuh korban ditutupi dedaunan dengan kaki dan tangan korban dalam kondisi terikat tali rapia.
“Tidak ada firasat apa-apa, hanya saja saat saya mengantar dia kesekolah untuk latihan pramuka hati saya sudah terasa berat untuk mengizinkan dia pergi yang katanya mau latihan,” kata ayah korban Husni (47) saat dibincangi di rumah duka, Sabtu ( 4/4).
Diceritakan Husni, Putri keduanya tersebut pergi kesekolah untuk latihan Pramuka, setelah sehari sebelumnya menerima pesan dari terduga pelaku ASW (19) warga Dusun III Desa Tebing Kampung Kecamatan Semidang Aji, ASW yang diduga sebagai pelatih pramuka sekolah menyuruh anaknya, untuk datang ke sekolah, karena hendak ada latihan pramuka.
“Sekitar pukul 08.30 WIB Jum’at kemarin saya dan istri mengantar korban ke sekolah untuk latihan pramuka,” tuturnya.
Kemudian lanjutnya anak saya masuk ke sekolah menuju kebelakang sekolah dan kami menunggu di kantin depan sekolah. setelah itu saya berinisiatif menanyakan kegiatan pramuka tersebut ke penjaga sekolah dan mengatakan bahwa tidak ada kegiatan apa-apa di sekolah karena dalam kondisi libur.
“Saya lihat kedalam sekolah ternyata sepi dan anak saya sudah tidak ada lagi,” imbuhnya.
Dalam keadaan panik lanjut Husni kemudian ia melapor ke polisi dan meminta bantuan masyarakat untuk mencari anaknya. Diungkapkannya ia sempat merasa putus asa karena anaknya tak kunjung ditemukan, namun sekitar pukul 13.00 wib (ba’da Jum’at) masyarakat menemukan jasad anaknya dalam keadaan mengenaskan.
“pertama ketemu tali rapia yang dibawa oleh anaknya di bawah sebuah bangku dekat lapangan, kemudian ketemu sepatunya dan terakhir ketemu jasad anak saya,” ucapnya.
Kepada polisi, Husni berharap pelaku dapat diberikan hukuman yang setimpal dan seadil-adilnya.
“Modus dia menipu berpura-pura mengajak anak saya untuk latihan pramuka, saya berharap hukum yang seadil-adilnya,” tegasnya.
Pantauan di lapangan, rumah duka banyak di datangi oleh para pelayat terutama guru dan teman- teman korban. Isak tangis keluarga pecah saat jenazah korban di turunkan dari rumah duka untuk dibawa ke TPU yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah duka. (Syah).