GoSumsel – Proses Pemakaman seorang pasien dalam pengawasan (PDP) yang diduga suspect virus corona yang meninggal dunia saat dirawat di RST DR Noesmir Baturja sepertinya tak sesuai standar yang telah ditetapkan.
Pemakaman pasien yang meninggal dunia pada, Kamis (23/4), sekitar pukul 12.00 WIB ini melalui proses pemandian jenazah yang seharusnya hal ini tak boleh dilakukan .
Jenazah SP (59) warga Kecamatan Baturaja Timur ini tiba dirumah duka pukul 14.30 WIB, dengandan langsung dilakukan proses pemandian jenazah oleh pihak keluarga. Berselang satu jam kemudian jenazah dihantarkan menuju pemakaman umum Sarang Elang yang berada di Jalan Bupati saleh RT 17/ RW 6 Kel Sekar jaya.
“Kami juga bingung awalnya jenazah akan langsung dimakamkan namun terjadi perubahan, sehingga jenazah dimandikan terlebih dahulu,”ucap Sunar salah seorang warga yang berada di lokasi bertanya.
Yang lebih menyedihkan lagi saat melakukan proses pemakaman, saat jenazah akan diangkat menuju liang lahat hanya ada dua orang petugas yang menggunakan APD. Hal ini membuat suami almarhumah kebingungan siapa yang akan membantu mengangkat jenazah korban.
“Tolong pak bantu angakatkan jenazah,” ucapnya dengan nada lirih
Dengan memberanikan diri seoarang warga membantu mengangkat jenazah menuju liang lahat.
Hal seperti ini seharusnya tak harus terjadi jika satgas penanganan Covid Kabupaten OKU menerapkan standar penanganan dengan benar
Saat dimintai keterangannya mengenai hal juru bicara satgas covid 19 Kabupaten OKU menyatakan coba tanyakan pak Pak Andi Prapto
“Coba tanya dengan Pak Andi Prapto”, ucapnya singkat
Namun ketika pewarta mencari yang bersangkutan tidak ada di lokasi baik dirumah duka maupun dilokasi pemakaman.(Syah)