GoSumsel – Saat memberikan pandangan pada meeting online dengan sejumlah stake holder yang dipandu pimpinan salah satu media, Kamis (4/6).
Kakanwil Kemenag Sumsel Dr. HM. Alfajri Zabidi MM, M.Pd.I, peristiwa pembatalan keberangkatan jemaah haji tahun ini, pasti ada hikmah yang dapat menjadi pembelajaran.
Dilain itu dirinya mengajak semua pihak terkait bisa mensosialisasikan kebijakan pemerintah tentang Pembatalan Keberangkatan Haji Indonesia Tahun 1441 H/2020 dengan cara baik dan santun. Hal ini penting guna memberikan pemahaman terbaik kepada masyarakat yang memang sudah menanti lama untuk berangkat ke Tanah Suci.
“Kita menyadari bagaimana perasaan masyarakat, yang sudah bertahun-tahun menunggu untuk bisa menunaikan ibadah haji. Namun apalah daya, pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia dan Arab Saudi, dapat mengancam keselamatan jemaah. Agama sendiri mengajarkan bahwa menjaga jiwa adalah kewajiban yang harus diutamakan. Ini semua menjadi dasar pertimbangan dalam menetapkan kebijakan,”terang Fajri
“Sesuai amanat Undang-undang, selain mampu secara ekonomi dan fisik, kesehatan, keselamatan, dan keamanaan jemaah haji harus dijamin dan diutamakan,”sambungnya.
Menurutnya, pemerintah sendiri telah menyiapkan prosedur bagi jamaah yang ingin mengambil kembali setoran pelunasannnya.
“Jemaah yang batal berangkat tahun ini, dapat mengajukan permohonan pengembalian setoran pelunasannya. Meski diambil setoran pelunasannya, jemaah tidak kehilangan statusnya sebagai calon jemaah haji yang akan berangkat tahun 1442H/2021M. Namun bila jamaah tidak mengambil setoran pelunasannya, uang tersebut akan dikelola BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji) dan nilai manfaatnya akan dikembalikan kepada jamaah,” beber pria asal Belitang, OKU Timur tersebut.
Fajri menilai, kebijakan penundaan pemberangkatan haji tahun ini merupakan keputusan terbaik. Demikian pula dengan rencana pemerintah menerapkan new normal life.
“Kita semua tentu berharap Pandemi Covid-19 ini segera berakhir. Untuk itu, mari kita bahu-membahu, saling mendukung, dan bekerja sama untuk bisa mensosialisasikan setiap kebijakan yang diambil pemerintah di tengah pandemi. Semoga hal ini dapat memperingan upaya kita untuk tetap eksis dalam menjalani peradaban baru (new life) yang sebentar lagi kita jalani. Ayo kita sampaikan kepada masyarakat dengan bahasa yang baik, dengan bahasa yang santun, sehingga tidak menambah keresahan di masyarakat,” tuntas Fajri.(gS/yt)