GoSumsel – Disela menghadiri acara, swab gratis yang merupakan kerjasama antara Ikatan Alumni Universitas Sriwijaya (IKA – Unsri) dengan gugus tugas Kota Palembang, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang menjelaskan bila, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap ke dua di Kota Palembang, lebih mengutamakan keseimbangan antara pemulihan ekonomi, dan penerapan protokol kesehatan.
Dalam PSBB tahap ke dua, yang dimulai tanggal 2 sampai 16 Juni ini, jelas Dewa, ada sedikit keseimbangan, dengan tetap mengutamakan kesehatan.
Dalam segi anggaran, Sekta Kota Palembang menerangkan bila sampai saat ini, anggaran yang baru terpakai sekitar Rp 30 Miliar, dari total anggaran yang telah disiapkan sebesar Rp 480 Miliar.
“Pertama kita siapkan anggaran Rp 200 Miliar, selanjutya kita tambah untuk persiapan tiga bulan kedepan sebesar Rp 280 Miliar, dan hingga tidak salah baru terpakai Rp 30 Miliar,”jelas Dewa.
Dalam penerapan PSBB tahap kedua ini, dibutuhakan anggaran untuk mobilisasi aparat di lapangan, untuk memantau protokol kesehatan.
Dilain itu, Sekda Kota Palembang akan mengusahakan, agar dalam PSBB lanjutan ini, masyarakat tetap menerima bantuan.
“Saya ingin semua dapat lagi, bantuan sembako di PSBB tahap kedua. Dan saya akan diskusikan bersama dinsos,”tandasnya.
Sementara, Ketua Umum IKA-Unsri yang juga Kepala BPK RI Pusat, Dr Agung Firman Sampurna menerangkan jika, Pemerintah Sumsel kehilangan momentum, untuk mengatasi masalah Covid-19 ini menjadi lebih cepat.
Menurutnya, di tengah pandemi Covid-19 ini dibutuhkan kebijakan yang responsif dari Kepala Daerah setempat. “Sosok pemimpin yang dibutuhkan adanya ketauladanan dan adanya empati agar penanganan covid-19 ini lebih cepat dan jangan hanya menunggu,”singkatnya.(gS1)