oleh

Backlog Perumahan di Sumsel Capai 480 Ribu

-Ekonomi-228 views

– Akad Massal KPR Sejahtera BNI

GoSumsel – Backlog perumahan di Sumsel di masih tinggi mencapai 480 ribu. Oleh sebab itu, Dinas Perumahan dan Pemukiman serta DPD REI Provinsi Sumsel sangat mengapresiasi akad massal KPR Sejahtera BNI FLPP dalam rangka peringatan hari perumahan nasional, Selasa (25/8).

Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Provinsi Sumsel Ir Basyaruddin Akhmad mengatakan, acara hari ini dalam rangka perumahan nasional. “Acara ini secara nasional secara virtual dengan Kementrian PU. Karena ini program LFPP sudah berproses sehingga kuotanya sudah ada tinggal akadnya. Jadi ini menggandeng REI ,” ujarnya.

Dari program akad kredit ini, lanjut dia, diharapkan dapat menurunkan angka backlog di Sumsel. “Dengan adanya akad KPR sejehtara ini artinya pemerintah hadir untuk membantu memenuhi kebutuhan rumah masyarakat. Harapan kita kedepan lebih banyak lagi jumlah akad KPR seperti ini, karena backlog di Sumsel masih 480 ribu,” bebernya.

Wakil Pimpinan Wilayah BNI Palembang Kartika Dewi Palupi menuturkan, akad massal 2.904 KPR Sejahtera BNI FLPP ini dalam rangka peringatan hari perumahan secara nasional. Untuk Sumbagsel kuota untuk akad massal 355 orang. “Untuk kuota Sumsel 150 orang yang ikut akad KPR. Yang paling banyak ikut akad KPR ini warga Palembang,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua DPD REI Sumsel Bagus Pranajaya menambahkan, pihaknya mengapresisasu akad massal KPR BNI. Pasalnya, dengan adanya wabah covid 19, menyebabkan tergerusnya realisasi perumahan hingga turun 50 persen.

“Dengan adanya akad KPR ini, menambah semangat bank bank lain untuk ikut program akad massal KPR Sejahtera. Apalagi backlog perumahan di Sumsel masih tinggi 480 ribu. Jadi program ini sangat dubutuhkan,” bebernya.

Menurutnya, perumahan adalah produk strategis. Namun dengan adanya wabah covid 19, terjadi penurunan perumahan tergerus 50 persen, jika dibandingkan tahun 2019 pada kuartal pertama mencapai 6000 unit, tapi di tahun 2020 pada kuartal pertama hanya 3000 unit.

“Sampai massa new normal saat ini belum ada perubahan. Dulu rumah menjadi kebutuhan primer, tapi sekarang jadi kebutuhan sekunder,” ucapnya.

“Dengan adanya program akad massal KPR ini akan meminimalisir backlog perumahan di Sumsel. Karena backlog di Sumsel masih tinggi. Apalagi saat ini mulai ada lagi pernikahan, itu jelas menambah backlog perumahan,” pungkasnya.(yt)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *