Petani di Kalinusu Bumiayu Berharap Bendungan Notog Diperbaiki Pasca TMMD Reguler

Bendungan Notog

GoSumsel, Brebes – Berbagai ucapan terima kasih dan apresiasi, bertubi-tubi diberikan kepada Pemerintah dan TNI yang tengah membangun Jalan Usaha Tani (JUT), di Desa Kalinusu, Kecamatan Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah, dalam program TMMD Reguler 109 Kodim 0713 Brebes.

Kasmun (56), selaku Ketua RT. 02 RW. 04 Dukuh Krajan Timur, Desa Kalinusu, adalah salah satu warga yang mengapresiasi upaya TMMD dalam membuka jalan tembus ke salah satu dusun di desanya yang terisolasi, Dukuh Kedung Kandri, sepanjang 2,2 kilometer lebar 4-6 meter, dimana RAB nya 1,6 kilometer.

“Selain membangun jalan pertanian, jalan TMMD itu sangat penting bagi 100 KK di Dukuh Kedung Kandri yang puluhan tahun terisolasi. Jalan itu akan menjadi akses baru bagi pertanian, pendidikan, kesehatan dan memperoleh pelayanan Adminduk di balai desa,” bebernya kepada Pelda Ibrahim, anggota dokumentasi jurnalistik TMMD Reguler. Senin (21/9).

Kasmun juga menyampaikan aspirasi dari 1.292 petani dan 2.028 buruh tani di desanya itu, yang berharap Pemprov Jateng segera memperbaiki Bendungan Notog di Kali Pemali, yang jebol tahun 2017 silam.

Pasalnya, jika bendungan belum beres maka masyarakat petani di Kalinusu tidak bisa panen padi di musim kemarau, dikarenakan tidak adanya air untuk pertanian. Masyarakat lebih memilih menelantarkan tanahnya, sehingga mempengaruhi perekonomian dari mayoritas warga Kalinusu yang berprofesi sebagai petani dan buruh tani.

“Telah dilakukan survey beberapa kali oleh Dinas PSDA Provinsi Jateng, dengan kalkulasi perbaikan senilai Rp. 3 miliar. Namun karena pandemi covid, pembangunan masih ditangguhkan untuk penanganan covid,” imbuhnya.

Untuk diketahui, secara swadaya, masyarakat juga telah melakukan upaya pembuatan tanggul darurat dari karung bekas yang diisi pasir dan tanah, pada Juni 2020 lalu, untuk mengalirkan air ke pintu air di Kali Keruh yang merupakan anak Kali Pemali, menuju saluran irigasi ke Kalinusu. Namun tanggul itu beberapa kali hanyut terbawa air saat Kali Pemali banjir di musim hujan, sehingga pekerjaan itu dilakukan berulang-ulang. (gS/riil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *