Siswi SMP Ini Jadi Korban Pemerkosaan Teman di FB

Kolase ilustrasi

GoSumsel – SJ siswi kelas VIII SMP, bersama orang tua dan kuasa hukum, mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumsel Rabu (4/11). Kedatangan mereka, melaporkan atas apa yang dialami SJ.

Wanita berusia tiga belas tahun ini sudah menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan oleh DI pria yang baru dikenalnya lewat Facebook (FB).

Dari kejadian remaja yang masih duduk di Kelas VIII SMP ini didampingi ibu kandungnya dan kuasa hukumnya Rijen Kadin Hasibuan SH membuat laporan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumsel Rabu (4/11/2020).

Menurut Kuasa hukum korban Rijen Kadin Hasibuan SH, kejadian pemerkosaan berawal saat korban berkenalan dengan pelaku melalui Facebook selama tiga hari.

Setelah berkenalan lanjut Rijen, pelaku mengajak korban jalan-jalan dengan menjemput korban dirumahnya dikawasan Kertapati Palembang pada Minggu (1/11) kemarin.

“Usai kenalan di FB, pelaku kemudian melanjutkan percakapan lewat WA, dan mengajak korban untuk jalan-jalan sekitar pukul 13.00 WIB,”usai membuat laporan ke SPKT Polda Sumsel, Rabu (4/11).

Dikatakan Rijen, pelaku membawa korban ke salah satu kos kosan di Jalan Angkatan 66, dalam perjalanan menuju ke kosan pelaku melewati jalanan sempit sebelum tiba di kos-kosan di kawasan Jalan Angkatan 66 Palembang. Setelah sampai di kos-kosan sekitar pukul 13.30 WIB, korban sempat bertanya kepada pelaku maksud mengajaknya ke tempat tersebut.

“Korban sempat tanya mau ngapain di kos-kosan itu, terus pelaku jawab mau ke sini sebentar. Setelah masuk ke kamar kos-kosan, pelaku langsung menarik korban dan terjadilah pemerkosaan sebanyak satu kali,” jelasnya.

Setelah pelaku melampiaskan nafsunya, pelaku kemudian mengajak korban untuk pulang. Namun bukannya diantar pulang, korban justru ditinggal begitu saja di pinggir jalan tepatnya didepan PTC mall.

“Saat ditinggal di pinggir jalan, korban lalu menghubungi temannya melalui ponselnya untuk minta dijemput karena tidak mengetahui lokasi setempat,” kata Rijen.

Lebih lanjut dikatakan Rijen pelakunya diduga sudah profesional dalam mencari mangsa karena setelah melancarkan aksinya seluruh akses untuk menghubungi pelaku langsung menghilang karena telepon dan media sosial yang digunakan pelaku telah diblokir.

Dilain itu, orang tua korban, Amsah menerangkan bila pihak keluarga baru mengetahui, bila anaknya menjadi korban pemerkosaan, karena anaknya lebih banyak mengurung diri, serta bertingkah tidak seperti biasanya.

“Dia nih (korban, red) tidak cak biasanya, dua hari ini dia ngurung diri didalam kamar , banyak melamun, makan dak galak, habis mandi idak besisir, pokoknya seperti orang gila. Sempat ditanyai ada apa, tapi tidak galak ngaku, diem bae, setalah tau baru kami kesini,” ujar ibu korban.(gS3)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *