GoSumsel – Bertajuk meet up, PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (UIW S2JB) tetap menjalin komunikasi dengan para awak media di 3 (tiga) provinsi, meliputi: Sumatera Selatan, Jambi, serta Bengkulu.
Dalam kegiatan tersebut, Manajer Sub Bidang Perencanaa Koorporat PT PLN S2JB Muhammad Syafdinnur menerangakan bila pelanggan PLN di tiga provinsi Sumsel, Jambi dan Bengkulu saat ini 3.572.711 pelanggalan.
“Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, kita telah menyiapkan, trafo distribusi 28.616, gardu induk 55 unit, dan gardu penyulang 463. Dengan unit kerja 6 UP3, 3 UP2K, dan 1 UP2D,”jelas Syafdinnur.
Dikesempatan silahturahmi via zoom meeting dirinya juga menjelaskan kapasitas pembangkit pengembangan listrik swasta/IPP di Sumsel, Jambi dan Bengkulu, dalam pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG), pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH).
“Di Sumsel IPP PLTMG lebih besar dengan persentase 66 persen atau 66.83 MW, berbeda dengan di Jambi yang IPP tertinggi PLTU sebesar 63 persen (12.00 MW), dan di Bengkulu IPP tertinggi di Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 57 persen atau 12.00 MW,”terangnya.
Selain itu juga sistem kelistrikkan di PLN Wilayah Sumatera Selatan Jambi dan Bengkulu memiliki Daya Mampu Total 1970 MW dengan Beban Puncak Total sebesar 1281 MW, sehingga masih memiliki cadangan yang Cukup dalam mendorong Pertumbuhan Ekonomi, Terang nya
Dalam paparannya juga disampaikan bahwa Rasio Desa berlistrik meningkat Tajam dari Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2020. Dari 6.314 Jumlah Desa di WS2JB, seluruhnya telah dialiri listrik Namun Hanya 6.173 Desa telah dialiri listrik oleh PLN sedangkan sebanyak 459 masih menikmati listrik Non PLN ( Dialiri listrik secara swadaya, Pemda, Kementerian, LTSHE ).
Sementara, General Manager PLN UIW S2JB diwakili oleh Senior Manager SDM dan Umum, Ferry Bawan berkesempatan membuka dan menyapa seluruh awak media peserta acara secara daring. Dalam sambutannya, Ferry Bawan menyampaikan bahwa acara Virtual Meet-up itu dilaksanakan sebagai kepatuhan PLN terhadap protokol kesehatan yang berlaku, dengan tidak mengesampingkan kebutuhan korporasi untuk terus terkoneksi dengan media.
“Kalau tahun-tahun sebelumnya kita laksanakan Media Gathering, karena kondisi tahun ini dengan keterbatasan akibat pandemi Covid ini, maka kita laksanakan dengan sarana virtual, namun ini tidak mengurangi kebutuhan kami untuk terus terhubung dengan rekan-rekan media semua,” ungkapnya.
Ia juga berharap agar pandemi dapat segera teratasi dan berakhir, sehingga kedepannya bisa kembali bertemu dan bertatap muka dengan awak media dalam kesempatan yang lebih baik.
“Semoga jalinan komunikasi dan sinergi tetap terus terjalin dan di tingkatkan,”tandasnya.(gS2)