Polis Gagal Bayar, Nasabah Segel Kantor Cabang Bumiputera

GoSumsel – Kesabaran nasabah terhadap asuransi Bumiputera Cabang Baturaja nampaknya sudah mulai habis . Hal ini terlihat dari pemandangan tak biasa nampak di pintu depan Kantor Asuransi Bumiputera Cabang Baturaja Jl. Urip Sumoharjo Kelurahan Kemalaraja Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten OKU, Minggu (14/2).

Empat stiker besar berwarna merah dan sebuah karangan bunga nampak menghiasi pintu depan kantor asuransi itu.

Stiker dan karangan bunga tersebut ternyata bukan stiker dan karangan bunga biasa, keduanya merupakan bentuk protes para nasabah pemegang premi Asuransi Bumiputera Cabang Baturaja yang mengalami gagal bayar.

“Kantor ini dan aset didalamnya dibeli dari premi pemegang polis,” demikian bunyi tulisan dalam 4 stiker yang tertempel di pintu masuk Bumiputera, salah satu stiker nampak “menyegel” dua sisi pintu Kantor Bumiputera, sehingga pintu tak dapat dibuka tanpa merobek stiker itu, stiker tersebut dibuat oleh kelompok pemegang premi yang menamakan dirinya Korban AJB Bumiputera 1912 Korwil Sumsel – Babel.

Sedangkan sebuah karangan bunga kecil yang tepat berada dibawah stiker yang “menyegel” pintu Bumiputera bertuliskan “Turut berdukacita cita atas matinya hati nurani Direksi dan jajaran AJE Bumiputera 1912” karangan bunga tersebut dikirim oleh Pempol (Pemegang Polis) Baturaja dan Sekitarnya.

“Itu kami pasang tanggal 11 Februari kemarin,” tutur Agus Supriyono perwakilan nasabah yang memasang stiker dari Korban AJB Bumiputera 1912 Korwil Sumsel – Babel, saat dihubungi media ini, Minggu (14/2).

Menurut Agus aksi tersebut dilakukan serentak seluruh Indonesia di koordinir oleh Koordinator Nasional (Kornas) Korban AJB Bumiputera 1912.

“Itu judulnya bukan penyegelan sebenarnya, namun aksi spontanitas para nasabah, kemarin yang melakukan aksi di sana (Bumiputera) ada 2 kelompok pemegang polis gagal bayar, kami dari Korwil Korban AJB Bumiputera 1912 Sumsel Babel dan dari Pempol Baturaja dan sekitarnya, kami sampai kawan-kawan sudah menyegel pintu Bumiputera dengan karangan bunga, lantas berdasarkan kesepakatan kami memasang stiker tepat di pintu, jadi seperti segel, beber Agus.

Agus menjelaskan bahwa aksi tersebut untuk mendukung aksi Kornas menjelang ulang tahun AJB Bumiputera tanggal 12 Februari. Awalnya menurut Agus Korwil Sumsel Babel akan mengadakan aksi demonstrasi ke Kantor Bumiputera Wilayah Sumsel dan OJK Sumsel namun tidak dapat izin dari Poltabes Palembang dan diarahakan untuk ke Gubernur dan DPRD, sedangkan di daerah-daerah diarahkan ke kantor cabang.

“Kemarin ada perwakilan kami ke Gubernur dan DPRD Sumsel dan kami di daerah melakukan ke cabang-cabang,” sambung Agus.

Agus menjelaskan bahwa aksi tersebut bertujuan untuk menuntut Bumiputera mebayar kewajiban mereka kepada nasabah pemegang polis. Dirinya juga menceritakan bahwa nasabah Bumiputera telah mengalami gagal bayar sejak 2018 padahal selama ini menurutnya nasabah telah bersusah payah membayar premi asuransi dengan menyisihkan penghasilan mereka, dan kebanyakan dari mereka adalah pemegang polis asuransi pendidikan setiap bulan bersusah payah membayar premi demi menyiapkan biaya pendidikan anak-anak mereka.

“Cita-cita kami awalnya dana itu untuk melanjutkan pendidikan anak kami, nilai klaim saya 29 juta lebih, tapi sampai sekarang belum dibayarkan, saat kami tanyakan orang kantor cabang (Bumiputera) dan kantor wilayah selalu bilang itu kewenangan pusat,” keluhnya pria yang telah 16 tahun menjadi nasabah Bumiputera itu.

Agus membeberkan bahwa berdasarkan data yang diperolehnya total out standing yang harus di bayar Bumiputera Cabang Baturaja 2 bulan yang lalu adalah 10 milyar.

“Yang kasihan sampai sekarang masih ada nasabah yang membayar, selama ini Bumiputera menutup-nutupi masalah yang ada

Sementara itu, Joel salah satu nasabah Bumiputera yang tergabung dalam kelompok Pempol (Pemegang Polis) Baturaja dan Sekitarnya membenarkan bahwa pihaknya menyegel Kantor Bumi Putra.

“Benar kami menyegel Kantor Bumiputera, Itu bentuk rasa duka kami menjelang ulang tahun Asuransi Bumiputera tanggal 12 Februari kemarin,” ucap Joel.

Joel menjelaskan bahwa dengan aksi tersebut juga bertujuan untuk mencagah jangan sampai manajeman Bumiputera mengadakan perayaan ulang tahun ditengah penderitaan nasabah yang belum juga memperoleh hak mereka. Dengan aksi itu pihaknya berharap masyarakat mengetahui permasalahan yang terjadi di Bumiputera dan tak ada lagi masyarakat yang menjadi korban.

“Selama ini kasus Bumiputera sepertinya sama sekali tidak menjadi perhatian pemerintah, beda dengan Jiwasraya dan Asabri yang serius diurusi pemerintah dan ramai di pemberitaan baik tv, cetak maupun online,” bebernya.

Joel juga menyayangkan bahwa hingga saat ini tetap ada nasabah yang membayar premi asuransi mereka via bank, dan karyawan Bumiputera juga masih menerima gaji, namun sama sekali tak ada pembayaran premi dari pihak Bumiputera untuk para nasabah sejak 3 tahun terakhir.

“Tanggal 11 Februari kemarin saat kami aksi dan kami minta data nasabah yang membayar premi, hingga jam 11 saja sudah ada pembayaran sejumlah 14 juta, tapi hak kami nasabah seorang pun sama sekali tak ada pembayaran,” ungkap Joel.

Terpisah, Yendri Dodi Kepala Asuransi Bumiputera Cabang Baturaja saat dikonfirmasi, Minggu (14/2) sore membenarkan adanya penyegelan tersebut.

“Tapi tanggal 11 itu mereka langsung nyegel kantor dan itu bukan atas perintah dari koordinator korban nasabah bumiputera pusat. Itu acara tgl 11 itu pun dak katik izin dari kepolisian,” ungkap Yendri via WhatsApp.
Terkait penyegelan itu pihaknya di kantor cabang menerima saja aksi tersebut, sementara terkait tuntutan pembayaran kepada para nasabah dirinya menyampaikan bahwa itu kewenagan pusat.

“Untuk pembayaran klaim nasabah belum ada info dari kantor pusat, saat ini berdasarkan no urut antrian klaim itupun melihat kondisi keuangan perusahaan yang sampai hari ini belum stabil,”pungkasnya.(Syah)

Oplus_131072

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *