Yusfa Apriani Yakini Saluran Air di Palembang Bisa Jadi Tempat Budidaya Ikan

GoSumsel – Budidaya ikan, di bendungan Lepen yang ada di Kampung Mrican, Giwangan Umbulharjo Kota Yogyakarta, menjadi daya tari para masyarakat, termasuk warga Palembang.

Yusfa Apriani, Salah warga Palembang yang berkunjung ke Bendungan Lepen menyatakan ketakjupannya, dengan ide warga disana. Dan dirinya tertarik mengembangkan di Palembang.

“Inovasi yang luar biasa, memanfaatkan sumber daya yang ada,”ujar Kabag Umum Setda Kota Palembang ini, Senin (8/2)

Dalam kunjungannya kesana, dirinya juga sempat bertanya bagaimana sistem pengolahan air, sehingga ikan dapat dibudidayakan.

“Mereka (pengelola budidaya, red), memanfaatkan sistem bendungan. Dari aliran air, mereka membuat pintu air yang diteruskan ke saluran irigasi,”ungkap wanita yang akrab disapa Ani menjelaskan.

“Saringan sampah juga mereka buat, sehingga irigasi tetap bersih,”sambungnya lebih lanjut.

Dirinya juga menyakini bila, saluran irigasi di Palembang, bisa dibuat hal yang sama seperti di kampung Mrican Giwangan Umbulharjo.

Yang mana mereka (warga Kampung Mrican, red) jelas wanita yang akrab disapa Ani, bisa memanfaartkan potensi alam.

“Saya yakin saluran irigasi yang ada di Palembang juga bisa dibuat sama seperti di Kampung Mrican, Giwangan Umbulharjo,”ungkapnya menyakini.

“Tinggal instansi terkait berkolaborasi, mungkin PUPR, Dinas Perikanan, ataupun Dinas Pariwisata bersinergi membangun hal serupa di Palembang,tinggal dipilih lokasi yang tepat,”sambungnya.

Hal senada Putri Purnamasari yang ikut berkunjung ke Bendungan, yang mana dirinya kagum dengan ciptaan destinasi wisata murah, meriah dan berkesan.

“Masuk disana gratis, tapi jika ingin memberi ikan makan tinggal beli pelet ikan, tidak mahal hanya Rp 2.000,”ungkapnya.

“Saya lihat juga masyarakat disana terbantu, dengan berjualan makanan kecil,”tuturnya.

Sejarah Budidaya ikan di Bendungan Lepen

Boyo (62) salah satu pengelola budidaya ikan di Bendungan Lempeng menuturkan bila ide pemanfaatan irigasi, di tahun 2019.

“Asal mula daerah disini dipenuhi sampah, dan anak – anak Karang Taruna pada tahun 2019 berpikir bagaimana membersihkan sampah dari aliran bendungan, jadi dibuatlah sekat – sekat agar sampah tidak masuk,”ungkapnya menjelaskan.

“Dari sekat tersebut muncul ide untuk menebar benih ikan, maka dipilihlah ikan nila. Setelah ditebar benih, ternyata menjadi daya tarik orang datang, dan alhamdulilah sampai sekarang orang banyak yang datang, bahkan ada yang dari luar Jogja,”terangnya lebih lanjut.

Dirinya juga mengucapkan rasa syukur, dengan adanya budidaya ikan. Yang mana ungkapnya, selain bisa memenuhi kebutuhan keluarga, juga dapat membantu ekonomi masyarakat.

“Dalam satu tahun kita bisa panen 4 kali, sekali panen bisa ratusan ton,”tandasnya.(gS1)

Oplus_131072

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *