Bentuk Panitia Baru Tanpa Koordinasi, Mosi Tidak Percaya kepada Ketua Fatayat NU Sumsel Rima Andarsih

Ketua IV Fatayat NU Sumsel Helma Rosa

GoSumsel – Ketua IV Fatayat NU Sumsel Helma Rosa menyampaikan mosi tidak percaya kepada Ketua Fatayat NU Sumsel Rima Andarasih. Pasalnya, Rima Andarsih yang masa kepengurusannya telah berakhir sejak 5 Mei 2020 telah membentuk kepanitiaan yang baru tanpa koordinasi kepada kepanitiaan yang telah dibentuk sejak 27 Desember 2020.

Helma Rosa mengatakan, sudah dilakukan persiapan untuk Konferwil Fatayat NU Sumsel termasuk panitia Konferwil NU Sumsel ke -10 bersama sama sahabat sahabat dengan sebaik mungkin. Panitia terus berkoordinasi dengan pengurus pusat agar Konferwil terlaksana dengan sukses.

“Kami mengeluarkan mosi tidak percaya kepada Ketua Fatayat NU Sumsel Rima Andarasih karena ketidakjujurannya, sehingga kami mengeluarkan mosi tidak percaya. Karena kami mengacu kepada hasil keputusan rapat pembentukan panitia di tanggal 27 Desember 2020, dan hasil rapat pada tanggal 21 Februari 2021 yang menetapkan lokasi acara terselenggaranya Konferwil di Palembang, ” kata Helma saat diwawancarai, Rabu (3/3).

“Akan tetapi pada tanggal 24 Februari 2021, Ketua PW Fatayat NU membentuk kembali kepanitiaan yang baru di Kota Lubuklinggau tanpa koordinasi kepada kepanitiaan yang telah dibentuk di Palembang. Dalam hal ini, Ketua PW Fatayat NU Sumsel telah mencederai hasil keputusan bersama pengurus wilayah Fatayat NU Sumsel,” beber Helma.

Lebih lanjut Helma mengungkapkan, masa jabatan Ketua Fatayat NU Sumsel Rima Andarsih yakni 5 Mei 2015 dan berakhir pada 5 Mei 2020. Artinya sudah hampir setahun jabatan Rima Andarsih sudah berakhir.

“Harapan kita, Konferw berjalan kondusif, tidak ada konflik, dan memang dilaksanakan sesuai hasil rapat, dan terpilih Ketua Pengurus Wilayah Fatayat NU Sumsel yang baru yang akan menjadikan Fatayat NU Sumsel maju, dan kader kader Fatayat NU menjadi wanita yang cerdas, mandiri dan solid dalam kepengurusan,” tambah Helma.

Lebih lanjut Helma menjelaskan, Fatayat adalah organisasi perempuan muda NU yang beranggotakan pemudi pemudi Islam berhaluan Ahlusunah Wal Jamaah. Yang mempunyai kepemimpinan secara vertikal dari pengurus ranting sampai pucuk pimpinan dan dibawah naungab organisasi induk yakni Jamiyyah Nahdlatul Ulama.

Sementara itu, Ketua Bidang Organisasi Fatayat NU Sumsel Intan Maya Sari, S.Pdi menambahkan, kepercayaan adalah hal yang sangat penting. Rasa percaya adalah kerja tim.

“Kriteria pemimpin adalah dapat dipercaya. Kepercayaan terhadap pemimpin erat kaitannya dengan integritas, keteladanan dan keadilan. Karena pemimpin yang dapat diercaya, akan memberikan ketenangab, kenyamanan yang dipimpinnya. Kepercayaan modal dasar seorang pemimlin untuk membangun organisasi yang dipimpinnya. Kepercayaan itu sangat penting untuk seorang pemimpin. Itu tentang mosi tidak percaya kami kepada Ketua Fatayat NU Sumsel, ” bebernya.

“Saya berharap Konferwil Fatayat NU Sumsel tetap dilaksanakan di Palembang. Karena tim yang solid akan menjadikan organisasi ini tetap berjaya. Kita sedih melihat ada konflik di PW Fatayat NU Sumsel, ” lanjut Intan.

Intan berharap Komperwil PW Fatayat NU Sumsel ini tetap berjalan dengan aman nyaman tertib tdak ada saling menyalah kan menghujat mencela siapa pun.

“Mari sama sama membangun organisasi di PW Fatayat dengan keiklasan tentunya dari diri kita sendiri, belajar bertanggung jawab dengan apa yg telah diamanah kan kepada kita, demi maju nya sebuah organisasi. Ayo kita sama sama membangun PW Fatayat NU Sumsel yakni sebuah organisasi yang sangat besar untuk menjadi perempuan cerdas relijius kreatif dan proposional. Itu harapan saya kepada sebuah organisasi khususnya di PW Fatayat ini, mari sama ama Istiqomah akan membawa berkah,” pungkasnya.(yanti)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *