Virus Demam Babi Afrika Kembali Melanda Sumsel, Ini 5 Kabupaten yang Sudah Terkena

Dr. drh. Jafrizal, MM

GoSumsel – Virus Demam Babi Afrika kembali melanda Sumsel. Hal tersebut mengakibatkan banyak babi hutan yang mati yang ditemukan di kebun warga.

Medik Veteriner Madya, Ketua PDHI Sumsel Dr. drh. Jafrizal, MM mengatakan, babi hutan yang banyak mati yang ditemukan di kebun warga sudah terjadi sejak Februari 2021.

“Babi tersebut mati karena terkena virus demam babi Afrika. Kejadian babi yang mati karena virus demam babi Afrika terjadi di OKI, Muba, OKUT, OKU, Muara Enim. Kasus babi yang ditemukan mati terkena virus demam babi Afrika ini adalah jenis babi hutan bukan babi ternak,” ujarnya saat diwawancarai via telepon, Sabtu (22/5).

Jafrizal menjelaskan, virus demam babi Afrika ini sangat menular dan mematikan.

“Jadi kalau dalam satu peternakan babi, ada satu yang terkena virus ini, maka semua dalam satu kandang itu akan mati semua. Dulu pernah ada kejadian di Palembang pada tahun 2019 satu peternakan babi, ada ribuan babi yang mati karena terkena virus demam babi Afrika. Virus ini ganas,”katanya.

Ketika ditanya cara mencegah penyebaran virus demam babi Afrika untuk babi hutan, Jafrizal mengungkapkan itu sulit dilakukan.

“Karena terkadang, ada babi hutan yang dalam kondisi sakit dibawa kedaerah lain. Dan kita kesulitan membatasi pergerakan orang yang menemukan babi hutan yang kemudian dibawa ke daerah lain. Jika penyebaran virus demam babi Afrika ini ada dalam satu peternakan, itu bisa kita membatasinya langsung ke peternak,” paparnya.

“Virus demam babi Afrika ini awalnya ditemukan di Medan. Dari Medan kemudian menyebar ke Pekan Baru, hingga akhirnya ke Sumsel. Di Sumsel kasus penemuan virus demam babi Afrika ini ditemukan pada akhir tahun 2019,”terangnya

Jafrizal menambahkan, virus demam babi Afrika ini bukan penyakit zonasi, sehingga tidak bisa menular ke orang. “Namun virus ini sangat berbahaya bagi babi. Karena penularannya sangat cepat dan mematikan,” pungkasnya. (Yanti)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *