Miris, Adik Bunuh Kakak Kandungnya

Kapolasek Plaju, AKP Novel (kiri) dan Tersangka, Muhammad Fauzi

Palembang, GoSumsel– Muhammad Fauzi (35) tega menghabisi nyawa kakak kandungnya sendiri Badaruddin (38) hanya karena menebang pohon kelapa yang dirawatnya dari awal.

Pantuan media, Senin(20/9/2021) terlihat menagih terharu didepan jenazah anaknya Badaruddin akibat tewas dibunuh oleh adiknya sendiri.

Romlah istri korban tak kuasa meneteskan air mata ketika menjelaskan peristiwa berdarah yang terjadi di kawasan Tegal Binangun, Lorong Langgar, Kelurahan Plaju Darat, Kecamatan Plaju Palembang, Senin (20/9) sekitar pukul 18:30 WIB.

“Kejadian ini disebabkan hal sepele, bermula ketika yang kakak menebang pohon kelapa. Adiknya Fauzi yang merasa sudah menanam pohon tersebut sejak masih bibit tidak senang,”ujarnya kepada awak media, Senin(20/9/2021)malam

Kemudian keributan terjadi, pelaku yang membawa senjata tajam mengejar korban. Namun, sang Ibu mencoba melerai dan menahan serangan dari Fauzi dengan cara menangkis. Tak puas pelaku melempar kursi kepada korban.

Korban terjatuh pingsan dan pelaku yang masih dalam emosi mengambil sebilah bambu panjang (satang) menusuk kakaknya menggunakan alat tersebut hingga menewaskan korban

Tak butuh waktu lama, Polsek Plaju berhasil mengamankan Fauzi(50) warga Lorong Pipa Kecamatan Plaju Palembang yang tega membunuh kakak kandungnya Badarudin(58), Senin(20/9/2021)malam.

Kapolsek Plaju, AKP Novel mengatakan bahwa pelaku diamankan dirumahnya di Lorong Pipa Kelurahan Plaju Darat Kecamatan Plaju kemarin malam, Senin(21/9/2021) menyerah tanpa perlawanan.

“Tersangka tidak setuju menegur korban karena pohon kelapanya ditebang, sempat terjadi cek cok dan korban sehingga terjatuh pingsan hingga,”ujarnya kepada awak media.

Petugas juga berhasil mengamankan bambu yang digunakan pelaku untuk memukul korban atas tindakkan tersebut pelaku terjerat pasal 338 kuhp subsider 351 dengan acaman kurungan penjara diatasal 5 tahun.

Pelaku, Fauzi membenarkan atas tindakan tersebut yang tak terima kelapa buah hasil tanamannya ditebang.

“Asal mulanya aku balik datanglah anak aku namonyo Yeni ngomong yah wak nebang kelapo. Jawab aku ngapo ditebang? itukan taneman ayah,”katanya.

Mendengar hal tersebut pelaku menghampiri rumah korban bersama rekannya Ruslan dan menegur atas tindakkan yang dilakukan korban.

“Dio dak senang aku tegur. Dio langsung berangkat ngambek kapak dan aku ngambek bambu yang ado di samping. Aku nak gebung dio keno seng terus dio belari campak dan ke gebuk dio,”kata pelaku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *