GoSumsel, — Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI menganggarkan belanja multivitamin Rp 2 miliar dari APBN 2021. Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR menegaskan anggaran tersebut bukan untuk anggota Dewan.
“Soal anggaran vitamin di DPR perlu saya garis bawahi itu bukan untuk anggota DPR, tetapi untuk staf pendukung seperti Pamdal, staf PNS, staf sekretariat dan lain-lain,” kata Wakil Ketua MKD DPR, Habiburokhman, Kamis (2/9/2021).
dilansir detik.com Habiburokhman menyebut staf pendukung, termasuk pamdal, harus mendapat proteksi karena intens berinteraksi dengan orang-orang yang berkunjung ke DPR dan sebaliknya. DPR disebut ingin meminimalisir risiko penyebaran COVID-19 sekecil mungkin.
“Beberapa waktu lalu puluhan pamdal sempat terpapar, riskan sekali karena mereka berjaga di pintu gerbang, pintu gedung dan dekat lift yang tiap hari sangat ramai dilintasi orang,” katanya.
Habiburokhman menegaskan anggota DPR membeli multivitamin dari uang pribadi. Untuk diketahui, anggaran yang dikelola oleh Setjen dan Badan Keahlian DPR RI berdasarkan struktur organisasi berada pada 2 (dua) Satuan Kerja (Satker), yaitu Satker Dewan dan Satker Setjen.
“Kalau anggota DPR membeli sendiri vitamin dari dana pribadi, termasuk kami juga membeli vitamin untuk keperluan konstituen di dapil juga dengan uang pribadi kami,” katanya.
Dilihat dari situs LPSE DPR, Rabu (1/9/2021), tertera nama tender pengadaan multivitamin dengan pagu paket Rp 2.096.080.000. “Nilai HPS paket Rp 2.074.950.955,” demikian tertulis di situs itu.
Sistem pengadaannya adalah tender cepat harga terendah sistem gugur. Tender disebut sudah selesai dengan pemenang PT Chemipharma Julien Djonelida.
“Harga terkoreksi Rp 1.733.655.000,” katanya.