GoSumsel – Sejauh ini Pembelajaran Tarap Muka (PTM) di Kabupaten OKI tidak menimbulkan klaster baru Covid-19, namun PTM hendaknya di lakukan secara sepenuhnya, karenah PTM terbatas dinilai memiliki kelemahan dalam hal pencapaian target kurikulum
Sejak 6 Oktober yang lalu Kabupaten OKI telah melaksanakan pembelajaran tatap muka yang dilaksanakan secara terbatas dan mematuhi protokol kesehatan
Hingga saat ini PTM tersebut berjalan lancar Tanpa menimbulkan klaster baru covid-19, karena siswa dan guru memang selalu ditekan untuk menerapkan protokol kesehatan dengan baik.
Namun PTM ini harus dilaksanakan secara penuh, jangan lagi terbatas. Karena, jika terbatas ada yang tatap muka dan ada yang daring maka akan memiliki kelemahan dalam hal pencapaian target kurikulum
Yang perlu dibenahi menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten OKI M.Amin hanyalah pengawasan oleh guru-guru saja dalam pengawasan
“Dalam pencapaian target kurikulum dimasa pandemi setelah dua tahun dilakukan belajar daring khususnya bagi anak sekolah dasar baik kelas satu,kelas dua dan kelas tiga mereka banyak ketinggalan dalam penuntasan belajar calistu membaca menulis dan berhitung,”jelasnya melalui sambungan seluler, Minggu malam (31/10).
Sekolah dan anak-anak diminta untuk terus mematuhi protokol kesehatan yang di anjurkan agar ptm bisa terus dilaksanakan sesuai harapan bersama.(Redi)