GoSumsel – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mengucapkan terima kasih, atas bantuan dan suport SKK Migas dan KKKS Sumbagsel yang telah membantu keanekaragaman hayati khususnya di Sumsel.
Hal tersebut disampaikannya, dalam kegiatan Seremonial penanaman program penghijauan hulu Migas Tahun 2023 SKK Migas -:KKKS Sumbagsel bersama stakeholder daerah di taman wisata alam (TWA) Punti Kayu Palambang, Senin (7/8).
Menurutnya, pohon merupakan urat nadi untuk keberlangsungan kehidupan, terutama anak cucu kita nanti.
“Kami apresiasi komitmen Hulu Migas terutama wilayah Sumbagsel dalam mengurangi emisi karbon yang tertuang dalam pilar strategis Indonesia oil dan gas (IOG) 4.0,”ucapnya.
Kepala Perwakilan Sumbagsel Anggono Mahendrawan menyampaikan bahwa target penanaman pohon di Wilayah Sumbagsel sebanyak 444 ribu pohon atau setara dengan 22% dari target penanaman pohon secara nasional dengan target rehabilitasi DAS sebanyak 403 ribu pohon dan PPM sebanyak 41 ribu pohon.
“Realisasi penanaman pohon hingga 4 Agustus 2023 sebanyak 115 ribu yang terdiri atas rehabilitas DAS 113 ribu pohon dan PPM 2 ribu pohon. Kegiatan bersama pagi ini adalah salah satu upaya SKK Migas Sumbagsel menggandeng dan bersinergi dengan para pemangku kepentingan terkait program lingkungan yaitu penanaman pohon”, kata Anggono
Anggono menginformasikan bahwa pihaknya optimis sebagaimana pengalaman pelaksanaan program di tahun 2022, bahwa target 444 ribu pohon di tahun 2023 bisa dilaksanakan.
“Hari ini, penamanan pohon bersama Pemprov Sumatera Selatan dan Pemkot Palembang akan dilanjutkan dengan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan di daerah penghasil migas,”terbangnya
“Selain itu seluruh kegiatan pengadaan barang/jasa terkait program penanaman pohon serta pembibitan sudah selesai di bulan Agustus dan September, maka bulan ini hingga Desember akan ada penambahan realisasi penanaman pohon secara signifikan” ujar Anggono lebih lanjut.
Program One Two Trees – One Employee Two Trees SKK migas telah meluncurkan program One Two Trees – One Employee Two Trees yang merupakan aksi nyata SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk turut serta berkontribusi langsung menurunkan emisi karbon guna menjaga keberlanjutan lingkungan.
“Melalui program yang akan dilaksanakan hingga Oktober 2023 ini, setiap 1 pekerja hulu migas diminta untuk menanam 2 pohon di lingkungannya apakah itu di lingkungan kantor ataupun di lingkungan rumah,” ucapannya.
Hal ini diterangkan Anggono akan semakin memperkuat, implementasi program keberlanjutan lingkungan dimasa mendatang. Karena tanggung jawab terhadap lingkungan menjadi bagian hidup pekerja industri hulu migas
“Alhamdulillah hari ini 5.337 bibit pohon Damar, Salam dan Unglen kita tanam di TWA Punti Kayu,”terangnya
“Semoga kegiatan ini tidak berhenti sampai di tingkat pekerja, namun dapat menjadi inspirasi dan tauladan bagi keluarganya, termasuk anak-anaknya sehingga mindset menjaga lingkungan akan tumbuh dan berkembang juga di lingkungan keluarga para pekerja hulu migas,”pintanya.
Sementara itu, Kepala SKK Migas Prof Dr Dwi Soetjipto menyampaikan bahwa salah satu wujud nyata komitmen pada keberlanjutan lingkungan adalah target penanaman pohon industri hulu migas yang terus meningkat.
Jika tahun 2021 sebanyak 1,2 juta pohon, maka tahun 2022 meningkat menjadi 1,7 juta pohon dan di tahun 2023 ditargetkan meningkat lagi menjadi 2 juta pohon, yang terdiri atas Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai dan Pemulihan Lahan sebesar 1,2Juta pohon dan 800rb Pohon dari Program Pengembangan Masyarakat (PPM) dan Program lainnya.
Untuk itu, Dwi mengatakan bahwa kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan harus dilakukan agar dapat mendukung dan mengakselerasi penanaman pohon di semester dua agar target 2 juta pohon bisa dicapai di akhir tahun.
“Dari sejak dulu, kepedulian Industri hulu migas terhadap lingkungan sangat tinggi dan menjadikan lingkungan sebagai bagian dari eksositem industri hulu migas. Rencana jangka panjang Industri Hulu migas tahun 2030, tidak hanya mengejar peningkatan produksi minyak dan gas, tetapi juga meningkatkan multiplier effect bagi perekonomian di pusat dan daerah serta keberlanjutan lingkungan,” kata Dwi Soetjipto.
SKK Migas terus memperkuat implementasi program keberlanjutan lingkungan dimasa mendatang dengan menjadikan tanggung jawab lingkungan menjadi bagian hidup pekerja industri hulu migas.
“Karena kami percaya bahwa dengan menanam pohon, itu adalah bentuk tanggung jawab kita kepada anak-cucu kita, sama halnya dengan pentingnya menggantikan cadangan yang kita ambil,”tandasnya.(gS2).