Agus Fatoni Jelaskan Potensi Lahan Rawa di Sumsel

Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni (foto : gS2)

GoSumsel – Mendampingi kunjungan kerja (kunker) Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di Desa Sumber Hidup, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel), Jumat, (1/3). Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni menerangkan bila Provinsi Sumsel memiliki lahan rawa seluas 3,36 juta hektare lahan rawa pada umumnya mempunyai keunggulan spesifik antara lain dapat menghasilkan padi saat musim kemarau (off season), agroekosistem lainnya seperti sawah irigasi dan tadah hujan mengalami kekeringan.

“Kegiatan yang dapat dilakukan di lahan rawa adalah pengembangan infrastruktur air dan lahan, mekanisasi pertanian pratanam dan pascapanen, serta penyediaan sarana produksi,” imbuh Agus.

Ia mengatakan peningkatan produksi pangan pada lahan rawa memang belum dilakukan secara optimal. Untuk itu program optimalisasi lahan rawa dari Kementerian Pertanian sangat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas panen dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani Sumsel.

“Pak Menteri tiga bulan awal ini kami akan optimalkan 100 (ha) ini. Lahan kita cukup luas dan kita siap garap lebih luas lagi lahan rawa yang ada . Terima kasih Pak Menteri sudah bekerja keras menjadikan Sumsel sebagai penyangga pangan nasional,” terang Agus.

Sementara Mentan RI Andi Amran Sulaiman menegaskan percepatan optimalisasi lahan rawa guna mengejar peningkatan produksi pangan dalam negeri utamanya beras.

“Dengan menggunakan varietas unggul baru (VUB) padi yang adaptif, dipadukan dengan mekanisasi pertanian untuk rawa,”terangnya.

Dimana di Sumsel ada 100 ribu hektar yang akan kita jadikan pertanian modern. Jika dulu produktivitas lahannya lima ton per hektare maka nanti setelah optimalisasi, produktivitas akan menjadi 10 ton per hektare.

“Kemudian biayanya turun 60 persen, minimal 50 persen karena menggunakan mekanisasi, semua full menggunakan mekanisasi,”urainya.

Mentan mengatakan, salah satu sasaran utama optimalisasi lahan rawa yang dilakukan di Sumsel yakni meningkatkan indeks pertanaman yang masih rendah yakni dari satu menjadi tiga kali dalam setahun.

“Sehingga ke depan, ada tambahan produksi beras sebesar satu juta ton hingga dua juta ton, khusus dari Provinsi Sumsel,”tandasnya.(gS2)