GoSumsel – Kebutuhan beras di Indonesia masih sangat tinggi, dimana beras merupakan kebutuhan pangan yang paling dibutuhkan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Menurut Presiden Joko Widodo, banyak tantangan untuk produksi beras tahunan sebanyak 31 juta ton, demi memenuhi kebutuhan pangan 270 juta jiwa masyarakat Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi saat menyerahkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Gudang Bulog GDT (Gudang Daerah Tertinggal) Huta Lombang, Kabupaten Padang Lawas, dan Kompleks Pergudangan Bulog Bakaran Batu, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatra Utara, Jum’at (15/3/2024)
“Salah satu tantangan adalah kondisi iklim. Bantuan pangan merupakan suatu upaya solusi Pemerintah dalam menghadapi kenaikan harga beras,” terang Presiden.
Presiden juga memastikan masyarakat telah menerima bantuan pangan tersebut.
“Semoga bantuan dapat dilanjutkan setelah bulan Juni, mengikuti kalkulasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),”terangnya.(gS1)
Impor Beras Indonesia Melejit
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat volume impor beras di periode Januari – Februari 2024 mencapai 880.820 ton.
Volume impor beras tersebut meningkat 934 secara tahunan year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun, volume impor beras di Februari 2024 sebesar 438.710 ton sementara di Januari 2024 sebesar 442.110 ton.
Sementara itu, nilai impor beras Indonesia di dua bulan pertama 2024 mencapai USS 564,61 juta, meningkat sebesar 148,634 YoY dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Bila ditelaah pada periode Januari – Februari 2024, impor beras Indonesia paling banyak berasal dari Thailand yang mencapai 59,114 atau sekitar 520.652 ton.
Kemudian, impor beras paling banyak dari Pakistan sebesar 17,824 atau sekitar 156.962 ton, lalu dari Myanmar sebesar 14,344 atau sekitar 126.309 ton.(gS1)