GoSumsel – Menempuh jarak 117 KM dari Palembang ke Desa Air Talas kecamatan Rambang Niru Kabupaten Muara Enim, rombongan Forum Jurnalis Migas Sumatera Selatan, rasa capek rombongan Field Trip FJM yang menempuh perjalanan kurang lebih 2,5 jam, terbayarkan ketika melihat suasana desa yang bernuansa seperti Bali.
Tiba di Desa Air Talas, rombongan FJM Sumsel dan SKK Migas, Pertamina Hulu Rokan Zona 4 disambut tarian khas Bali.
Kepala Desa Air Talas Kecamatan Rambang Niru Kabupaten Muara Enim I Gede Arsana menjelaskan kenapa Desanya bernuansa Bali.
“Masyarakat disini awalnya merupakan mengikuti program Transmigrasi Desa Les Kecamatan Tejakula Buleleng dari tahun 1987, itulah kenapa bernuansa Bali,”terangnya.
“Awalnya 100 Kk, serang 350 Kk, 80 persen orang Bali, disini juga terdapat 3 Pure,”ungkapnya lebih lanjut.
Setelah menetapkan, masyarakat berkebun jeruk, awalnya gagal, terus akhirnya berkat sentuhan Pertamina, masyarakat bisa jeruk menjadi olahan, ada berupa sirup, selai, stik, dan kue Pai
“Alhamdulillah, penghasilan masyarakat kini meningkat, sekarang yang berprofesi petani jeruk memiliki penghasilan Rp 3 juta sampai Rp 5 juta perbulan,” ungkapnya.
Senior Manager Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Bonus S Yogasana menyampaikan bahwa Desa Air Talas ini merupakan desa binaan dalam rangka pelaksanaan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM).
Dikatakannya, Desa Air Talas menjadi salah satu lokasi program CSR dari PEP Limau Field yang bergerak di bidang pertanian, yaitu dalam hal budidaya jeruk siam dan pengolahan jeruk menjadi berbagai produk. Program ini berlokasi di Desa Air Talas, Kecamatan, Rambang Ninu, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan.
Dan Desa Air Talas merupakan wilayah transmigrasi dengan mayoritas penduduk berasal dari pulau Bali, tepatnya dari Desa Less, Kabupaten Buleleng. Salah satu inovasi program ini adalah pengendalian hama CVPD yang menyerang tanaman jeruk para petani dengan menggunakan fungisida trichoderma.
“Dan atas perjuangan yang telah dilakukan akhir tahun lalu Desa Air Talas meraih penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan predikat emas,” terangnya.
Ketua FJM Sumsel H. Oktaf Riyadi, SH mengucapkan terima kasih kepada SKK Migas Sumbagsel yang telah konsisten mendukung kegiatan-kegiatan jurnalistik FJM Sumsel. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Pertamina Hulu Rokan, Zona 4 dan unsur Pemerintah setempat yang telah menyambut hangat rekan-rekan FJM Sumsel.
“Kami yang tergabung dalam FJM Sumsel ini terus bahu membahu bagaimana menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang perkembangan industri minyak yang ada di Bumi Sumatera Selatan ini,” ujarnya saat memberikan sambutan pada kegiatan tersebut, di Aula Desa Air Talas.
Menurut mantan Ketua PWI Sumsel dua periode ini, bahwa prestasi Desa Air Talas yang menjadi salah satu wilayah kerja SKK Migas Sumbagsel sangat diapresiasi. Karena selain menjadi proses produksi minyak, juga memberikan dampak positif dari kegiatan sosial. Terbukti dengan binaan perkebunan jeruk setempat, pengolahan limbah jeruk, program Anggrek Dewata dan kegiatan sosial lain.
“Ini luar biasa, kami apresiasi. Dan mungkin tanpa SKK Migas kami tidak sampai mengunjungi tempat ini. Untuk itu, melalui momen ini kami ucapkan terima kasih,” terangnya.
Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagsel Safe’i Syafri menyampaikan bahwa Program Field Trip FJM Sumsel ini merupakan salah satu program tahunan SKK Migas Sumbagsel. Dikatakannya, bahwa kegiatan ini merupakan sebuah agenda penting dalam rangka membangun pemahaman yang lebih baik dalam rangka melaksanakan kerja-kerja industri hulu migas.
“Karena selain sebagai agenda silaturahim, tujuan kegiatan ini menjadi wadah diskusi, yang konstruktif antara hulu migas dan sahabat jurnalis,”jelasnya,.
Menurutnya, di era informasi yang begitu cepat ini, kolaborasi yang baik dengan seluruh stakeholder termasuk dengan sahabat jurnalis sangatlah krusial, untuk memastikannya informasi yang disampaikan kepada publik adalah yang benar-benar akurat.
“Saya mengucapkan rasa syukur, sinergi dengan awak media di Sumatera Selatan tetap terjalin harmonis sampai sekarang,”ucapnya.(gS1)