K MAKI Berharap Pj Gubernur dan Kapolda yang Baru Mampu Atasi Masalah Ilegal Drilling

Ilustrasi kerusakan hutan (foto : net)

GoSumsel – Kerusakan lingkungan Kabupaten Musi Banyuasin semakin tak teratasi oleh perbuatan mafia ilegal drilling yang melakukan pengeboran minyak liar di kawasan hutan dan daerah aliran sungai (DAS) hutan Musi Banyuasin. Tak terhitung kebakaran hutan yang di akibatkan kebakaran boring liar, pencemaran tanah dan sungai serta kerusakan ekosistem hutan tropis Musi Banyuasin.

Belum lagi kerugian negara triliunan rupiah dari pajak dan bagi hasil migas karena pengeboran minyak liar ratusan ribu barel per tahun di kawasan hutan tropis Musi Banyuasin.

Feri Kurniawan ST, Deputy K MAKI

Menyikapi mafia ilegal driving yang merusak lingkungan, menyebabkan ratusan korban jiwa dan merugikan negara trilyunan rupiah, Komunitas Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (K MAKI) angkat bicara, “Masalah kecil yang terkesan tak mampu di atasi oleh APH dan Pemprov Sumsel”, ucap Deputy K MAKI Feri Kurniawan, Kamis (27/6/2024).

“Kerugian negara dari penjualan per barel minyak mentah seandainya US$ 20 maka per tahun bisa mencapai US$ 50 jt atau setara Rp. 750 milyar per tahun”, ujar Deputy K MAKI lebih lanjut.

Belum lagi menurutnya, kerusakan lingkungan yg merusak ekosistem hutan tropis Musi Banyuasin dan perubahan suhu yang memicu naikkan permukaan air penyebab banjir.

“Ilegal drilling ini hanya menguntungkan segelintir orang dan oknum APH backing para cukong ilegal drilling sementara negara mengalami kerugian hampir Rp. 1,5 triliun per tahun”, ungkap Deputy K MAKI.

Feri berharap ditangan Pj Gubernur Sumsel Ellen dan Kapolda Sumsel yang baru di lantik nantinya maka ilegal drilling bisa di minimalisir.

“Semoga ditangan pejabat baru di Pemprov dan Kepolisian di Sumsel ini, masalah ilegal drilling bisa diatasi,”harapnya.(gS1)