PDAM Tirta Musi Belum Bisa Pastikan Kapan Pendistribusian Air Normal Kembali

Direktur Operasional dan Pemasaran PDAM Tirta Musi, H. Cik Mit, ST berikan penjelasan terkait dampak blackout (foto : Nanda)

GoSumsel – Pemadaman listrik besar-besaran (blackout) yang melanda lima provinsi, termasuk Sumatera Selatan, pada Selasa (4/6/2024) mengakibatkan gangguan serius terhadap pendistribusian aliran air oleh PDAM Tirta Musi Palembang. Seluruh pompa yang digunakan oleh PDAM Tirta Musi mengandalkan motor penggerak listrik, yang membuat pendistribusian air terganggu secara signifikan.

Sampai hari ini, Rabu (5/6/2024), PDAM Tirta Musi Palembang menyatakan bahwa beberapa booster masih belum dapat beroperasi secara maksimal. Hal ini disebabkan oleh tegangan listrik yang belum stabil. Untuk mengoperasikan booster PDAM secara optimal, dibutuhkan tegangan listrik antara 385 hingga 410 volt.

Direktur Operasional dan Pemasaran PDAM Tirta Musi, H. Cik Mit, ST, dalam wawancara di kantornya pada Rabu (5/6/2024), menjelaskan bahwa seluruh petugas distribusi, produksi, dan staf MR telah dikerahkan ke lapangan. Tujuannya adalah agar setiap perubahan yang terjadi dapat segera ditindaklanjuti untuk mengatasi permasalahan yang muncul di lapangan.

H. Cik Mit juga telah berkomunikasi dengan pihak PLN agar pasokan listrik segera distabilkan, sehingga pendistribusian air ke pelanggan bisa kembali normal. Ia menegaskan bahwa operasional intake, pipa, dan booster PDAM Tirta Musi dilakukan secara paralel dan memerlukan aliran listrik yang stabil. Karena itu, gangguan pada pasokan listrik PLN otomatis menyebabkan pendistribusian air PDAM terganggu.

PDAM Tirta Musi belum dapat memastikan kapan pendistribusian air akan kembali normal. Namun, H. Cik Mit memastikan bahwa begitu pasokan listrik dari PLN stabil, pendistribusian air akan segera dilakukan kepada para pelanggan.

Dalam upaya mengelola risiko, PDAM Tirta Musi sebenarnya telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mengurangi dampak penghentian pendistribusian air. Salah satunya adalah dengan mendapatkan layanan premium dari PLN. “Terkait terjadinya blackout kemarin, kita akan mengadakan pembicaraan dengan dewan direksi PDAM Tirta Musi guna menetapkan langkah strategis lain agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” ujar H. Cik Mit.

H. Cik Mit juga menyebutkan bahwa langkah strategis yang telah dilakukan ini masih memerlukan evaluasi lebih lanjut agar lebih efektif dalam menghadapi situasi darurat seperti blackout. PDAM Tirta Musi terus berupaya untuk memastikan pelayanan kepada pelanggan tetap optimal meskipun menghadapi tantangan besar seperti ini.

Dampak dari blackout ini dirasakan secara luas oleh masyarakat Palembang, yang sangat bergantung pada pasokan air dari PDAM Tirta Musi. Banyak pelanggan mengeluhkan kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Ke depan, PDAM Tirta Musi berencana untuk memperkuat sistem distribusi airnya dengan berbagai upaya, termasuk kemungkinan penggunaan sumber energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada listrik PLN. Hal ini diharapkan dapat meminimalkan gangguan distribusi air apabila terjadi pemadaman listrik di masa mendatang.

Dengan berbagai langkah yang telah diambil dan upaya yang terus dilakukan, PDAM Tirta Musi berharap dapat segera memulihkan layanan air bersih kepada masyarakat Palembang secara normal dan berkelanjutan.(Nanda)