GoSumsel – Berdasarkan hasil pemeriksaan, terhadap jenazah korban Amanda (20) mahasiswi UIN Raden Fatah. Tim kedokteran Forensik Bid Dokkes Polda Sumsel, jenazah besar kemungkinan korban Amanda meninggal dunia belum dari 6 jam, setelah diketahui.
Tindakan visum di RS Bhayangkara M Hasan Palembang dipimpin langsung oleh dr Indra Nasution SpF, Rabu malam sekitar pukul 20.00 WIB.
Yang menurut dr Indra, pihaknya hanya melakukan visum luar sesuai dengan permintaan dan izin kedua orang tua korban untuk mengetahui penyebab kematian Amanda.
“Hasil visum dari mulutnya memang ada keluar darah. Juga berbuih dan ada pembekuan darah. Berarti, kan ada yang luka, tapi kalau tanda-tanda kekerasan tidak kita jumpai,” ujar dr Indra kepada awak media.
Kedokteran Forensik menduga tewasnya korban Amanda disebabkan penyakit yang diidap. “Dapat diasumsikan penyakit pernapasan,” katanya.
Dan melihat kondisi jenazah besar kemungkinan korban Amanda meninggal dunia belum dari 6 jam.
“Contoh orang terkena TBC, kalau dia batuk itu bisa keluar darah banyak. Kalau tidak ditolong dengan cepat bisa meninggal juga. Karena sistem pernapasan itulah yang membuat dia banyak mengeluarkan darah,” beber dr Indra.
Untuk diketahui, Mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah 2 Palembang bernama Amanda (20) itu ditemukan tak bernyawa di kamar kosannya pada Rabu 25 September 2024 siang. Kejadian ini membuat warga sekitar Jalan Lebak Rejo Ujung, Lorong Abu Bakar, RT 18/06, Kelurahan Sekip Jaya, Kecamatan Kemuning, Palembang heboh.
Saat ditemukan korban yang diketahui baru saja menyelesaikan KKN diluar korta dalam posisi terlentang di lantai dua.
“Kalau tidak salah baru pulang dari KKN,”terang Lia (53) pemilik kosan.(gS3)