Mengoptimalkan Potensi Kelapa Sawit, Petani Diberi Pengetahuan

, Ir. Agus Darwa, M.Si, Kepala Dinas Perkebunan berikan arahan kepada petani sawit (foto : Nanda)

GoSumsel – Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Sumatera Selatan menggelar workshop pengembangan produk hilirisasi kelapa sawit bagi UMKM dan koperasi pada Jumat, 15 November 2024, bertempat di Opi Indah Hotel, Jakabaring, Palembang. Acara ini bertujuan untuk mendorong inovasi dan kualitas produk sawit melalui hilirisasi yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya petani kelapa sawit di wilayah Sumatera Selatan.

Dalam workshop ini, Zulhermana Sembiring, Head of Seed Production and Commercial PT Sampoerna Agro, menekankan pentingnya pemilihan benih unggul dalam proses produksi kelapa sawit. Menurutnya, kualitas produk sawit sangat ditentukan oleh jenis benih yang digunakan. “Kunci utama produk sawit adalah benih, karena benih hanya ditanam sekali untuk jangka waktu 30 tahun. Oleh karena itu, tidak bisa sembarangan dalam menentukan benih yang digunakan,” ujar Zulhermana.

Zulhermana juga menjelaskan beberapa tahapan proses dalam memproduksi benih unggul. PT Sampoerna Agro menyediakan berbagai varietas benih kelapa sawit yang sesuai dengan kondisi lingkungan, yang nantinya akan ditawarkan kepada para petani. “Kita ingin menyampaikan kepada masyarakat, gunakan benih unggul karena menentukan kualitas kelapa sawit,” tambahnya.

Selain pemilihan benih unggul, perawatan yang tepat juga menjadi faktor penting dalam menghasilkan kelapa sawit berkualitas. Workshop ini juga memberikan pemahaman kepada petani mengenai teknik perawatan yang efektif untuk mendukung pertumbuhan tanaman sawit yang optimal.

Hermawati WR, Headline of Seed Sales PT Sampoerna Agro, turut menyoroti bahwa perusahaan-perusahaan kelapa sawit kini banyak menyelenggarakan workshop di berbagai daerah di Indonesia untuk meningkatkan pemahaman petani. Meskipun demikian, ia mengakui masih ada pro dan kontra di kalangan masyarakat terkait pemahaman mengenai benih unggul. “Dari segi harga, kami menawarkan harga yang sangat kompetitif, mulai dari benih Sriwijaya 1 hingga Sriwijaya 6 dengan harga Rp9.500 per butir, dan tipe seminklon dengan harga Rp11.500 per butir. Khusus untuk petani, kami berikan diskon khusus,” ungkap Hermawati.

Sementara itu, Ir. Agus Darwa, M.Si, Kepala Dinas Perkebunan Sumatera Selatan, menjelaskan bahwa produk turunan kelapa sawit memiliki banyak variasi dan manfaat, mulai dari bahan baku sabun, lotion, pakan ternak, pupuk, hingga produk makanan seperti dodol. Ia menambahkan, tujuan dari hilirisasi adalah agar produk kelapa sawit dapat diolah lebih lanjut oleh UMKM dan mahasiswa, sehingga berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan daerah baik secara perseorangan maupun kelompok.

APKASINDO berperan penting dalam mendukung hilirisasi produk kelapa sawit, dari hulu hingga hilir, untuk meningkatkan kesejahteraan para petani dan keluarganya. Organisasi ini diharapkan mampu menjadi penggerak utama dalam menciptakan peluang kerja baru di sektor ini. “Kedepannya, APKASINDO akan terus mengembangkan hilirisasi agar dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. Yang penting, mereka fokus di satu kegiatan sehingga dapat cepat berkembang,” kata perwakilan APKASINDO dalam workshop tersebut.

Workshop ini diharapkan mampu memberikan wawasan baru bagi para petani, UMKM, dan koperasi mengenai pentingnya hilirisasi dalam mengoptimalkan potensi kelapa sawit. Dengan pemahaman yang lebih baik, APKASINDO berharap agar seluruh elemen masyarakat dapat bersinergi dalam meningkatkan kualitas dan daya saing produk kelapa sawit di pasar nasional dan internasional.(Nanda)