GoSumsel – Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Kota Palembang, terutama atlet KONI Kota Palembang, melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding tanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA), dengan Universitas IBA.
Terkait MoU dan MoA dengan Universitas IBA, Ketua KONI Palembang H Anton Nurdin menerangkan bila penandatanganan tersebut dalam rangka peningkatan kualitas SDM para atlet,
Jadi Anton mengharapkan, selain para atlet berprestasi di cabang olahraga, mereka juga bisa mendapatkan pendidikan yang layak.
“Kalau di bilang ada, ya ada atlet yang hanya menyelesaikan studi pendidikan sampai di jenjang menengah ke atas alias SMA,”ucapnya.
Dirinya mengucapkan terimakasih kepada jajaran civitas akademika universitas IBA, yang peduli pada para atlet.
“Jadi tidak hanya prestasi yang mereka persembahkan untuk Kota Palembang, tapi juga prestise ke depannya, semoga jalinan kerjasama ini bisa terus berlanjut, dan ini wujud perhatian kita kepada pejuang olahraga,”ucapnya.
Dikesempatan yang sama, Rektor Universitas IBA, Dr Lilly Rahmawati Harahap SE MM mengutarakan bila MoU dan MoA yang dilakukan ini merupakan wujud perhatian universitas IBA terhadap para atlet.
Yang mana Universitas IBA akan memberikan potongan Uang Kuliah Tunggal (UKT) kepada para atlet yang berprestasi per semester.
“Jadi, atlet berprestasi tingkat lokal kita berikan potongan 25 persen, prestasi tingkat nasional 50 persen, dan prestasi tingkat internasional 75 persen,”jelasnya usai penandatanganan MoU dan MoA, di Universitas IBA, Kamis (6/2/2025).
Pada semester tiga, pihak universitas jelasnya, akan melakukan pendataan ulang, apakah atlet tersebut kembali menerima potongan UKT atau tidak
“Ini bertujuan agar atlet tetap bisa mempertahankan prestasi, dan mengharumkan nama Palembang,” tandasnya.
Terpisah, dihubungi melalui sambungan seluler, Jum’at (7/2/2025) Pebian Yustisiano, SH Ketua harian Perbakin kota Palembang mengapresiasi langkah KONI Palembang yang melakukan MoU dan MoA, dalam hal peningkatan kualitas para altet terkhusus di bidang akademik.
Dirinya tidak menampik, masih ada para atlet yang berasal dari keluarga kurang mampu, terutama pada atlet menembak.
“Hal inilah yang terkadang, bisa membuat atlet Palembang tanda kutip bisa dibajak daerah lain, dengan iming-iming tertentu,”ucapnya.
“Semoga program yang bagus ini bisa tepat sasaran, sehingga atlet yang kurang mampu bisa mengenyam pendidikan yang lebih tinggi,”tandasnya.(gS3)